WK Mahakam Pesut didukung dengan lokasi strategis, dikelilingi mature infrastruktur dan kawasan produktif yang terbukti menghasilkan migas, menjadikannya salah satu area yang menarik untuk dikembangkan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian ESDM mengatakan, Wilayah Kerja Pesut Mahakam, Kalimantan Timur, memiliki potensi pengembangan, fasilitas, dan besaran bagi hasil (split) minyak dan gas bumi, yang menarik.
"WK Mahakam Pesut didukung dengan lokasi strategis, dikelilingi mature infrastruktur dan kawasan produktif yang terbukti menghasilkan migas, menjadikannya salah satu area yang menarik untuk dikembangkan," kata Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM Ariana Soemanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, pemerintah melalui Kementerian ESDM berkomitmen mendorong potensi-potensi migas, yang masih tersedia, guna mendukung optimalisasi pemenuhan energi nasional dan peningkatan ketersediaan cadangan migas pada masa depan.
Upaya yang dilakukan di antaranya melakukan penawaran wilayah kerja minyak dan gas bumi secara berkelanjutan.
Pesut Mahakam merupakan salah satu wilayah kerja yang ditawarkan Ditjen Migas Kementerian ESDM melalui Penawaran Wilayah Kerja Migas Tahap I Tahun 2024 saat Pembukaan IPA Convex 2024 pada Mei 2024.
Blok Pesut Mahakam terletak di daratan Kalimantan Timur, yang meliputi area seluas 1.530,15 km persegi dan berbatasan dengan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan hutan raya di selatan serta cagar alam di utara.
Selain itu, bersebelahan dengan WK Peri Mahakam milik PT Pertamina (Persero) dan ENI di sisi timur serta WK Sanga-Sanga milik PHSS.
Ariana menambahkan untuk pengembangan sebuah wilayah kerja, tentunya berbagai aspek perlu diperhatikan, tidak hanya keberadaan hidrokarbon, tetapi juga aspek komersialisasi dan fasilitas infrastruktur.
"Mempertimbangkan lokasi wilayah kerja, yang strategis di Kalimantan Timur dengan potensi pemasaran hidrokarbon, yang sangat menjanjikan antara lain program gas kota dari pemerintah, listrik, dan industri, tentunya akan membuka peluang lebar pengembangan minyak dan gas bumi dari Wilayah Kerja Pesut Mahakam," katanya.
Ia melanjutkan keberadaan fasilitas-fasilitas produksi di sekitar Pesut Mahakam, seperti Peri Mahakam dan Sanga-Sanga yang merupakan wilayah kerja produksi dan sudah memiliki fasilitas produksi, merupakan hal positif dan berpotensi untuk sistem pengembangan terintegrasi ke depannya.
Dengan potensi sumber daya minyak bumi sebesar 20 MMBO dan gas bumi sebesar 1,1 TCF, pemerintah menawarkan WK Pesut Mahakam melalui mekanisme lelang reguler dengan penawaran split after tax bagi kontraktor untuk gas bumi sebesar 40 persen dan minyak bumi 30 persen.
"Besaran split ini termasuk kategori lebih tinggi jika dibandingkan wilayah kerja sekitarnya dan tentunya hal ini akan menjadi dukungan tersendiri dalam peningkatan keekonomian pengembangan WK Pesut Mahakam di kemudian hari," imbuh Ariana.
Selain itu, menurut dia, pemerintah juga akan memberikan insentif jika diperlukan untuk pengembangan Pesut Mahakam ke depannya, baik dari fasilitas perpajakan sesuai PP No 27 Tahun 2017 maupun dari fasilitas insentif kegiatan usaha hulu berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No 199 Tahun 2021.
Wilayah Kerja Pesut Mahakam ditawarkan dengan minimum komitmen pasti G&G dan akuisisi processing data seismik 3D seluas 411 km2.
Adapun jadwal lelang reguler untuk Wilayah Kerja Pesut Mahakam adalah akses bid document periode 14 Mei-9 September 2024 dan batas waktu pemasukan dokumen partisipasi pada 11 September 2024.
"Bagi badan usaha dan bentuk usaha tetap yang berminat, registrasi dan akses bid document dapat dilakukan melalui website online lelang Wilayah Kerja Migas sesuai dengan jadwal yang ada di https://esdm.go.id/wkmigas," kata Ariana.
Baca juga: KESDM: Aturan turunan penangkapan-penyimpanan karbon sudah harmonisasi
Baca juga: Kementerian ESDM uji coba perdana biodiesel B40 untuk kereta api
Baca juga: Menteri ESDM: Tembaga, emas, dan bauksit akan segera masuk Simbara
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024