"Dengan pemberian helm, dan edukasi yang kami lakukan, kami berharap masyarakat akan lebih patuh terhadap peraturan lalu lintas, dan lebih peduli terhadap keselamatan diri sendiri serta orang lain,"
Garut (ANTARA) - Sejumlah personel Satuan Lalu Lintas Polres Garut membagikan helm secara gratis dan mengedukasi tentang keselamatan berlalu lintas kepada pengendara kendaraan bermotor dalam Operasi Patuh Lodaya 2024 di Bunderan Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat.
Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhendi mengatakan, jajarannya tidak hanya melakukan tindakan tegas terhadap pelanggar lalu lintas, tapi juga mengedukasi dan memberikan helm sebagai bentuk kepedulian terhadap pengendara sepeda motor tentang pentingnya keselamatan.
"Dengan pemberian helm, dan edukasi yang kami lakukan, kami berharap masyarakat akan lebih patuh terhadap peraturan lalu lintas, dan lebih peduli terhadap keselamatan diri sendiri serta orang lain," kata Aang.
Ia menuturkan pembagian helm gratis kepada pengendara sepeda motor itu merupakan rangkaian dalam Operasi Patuh Lodaya 2024 selama 14 hari sejak 14 Juli 2024 yang tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas.
Adanya operasi itu, kata dia, diharapkan masyarakat semakin sadar yang akhirnya bisa mencegah terjadinya kecelakaan di jalan raya yang bisa menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi.
"Tujuan utama dari Operasi Patuh Lodaya adalah untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas yang seringkali disebabkan oleh kelalaian," katanya.
Ia menambahkan, jajarannya tidak membagikan helm, tapi juga bingkisan menarik bagi pengendara yang disiplin dalam mematuhi peraturan lalu lintas seperti lengkap memakai pelindung diri, maupun surat-surat kendaraan.
"Kita juga menyediakan bingkisan untuk para pengguna jalan yang disiplin dan lengkap dalam berkemudi," katanya.
Kepala Bagian Operasi Satuan Lalu Lintas Polres Garut Iptu Priyo Sumbodo menambahkan, operasi tersebut sudah hampir berlangsung dua pekan yang berhasil menjaring berbagai pelanggaran lalu lintas.
Ia menyebutkan, pelanggaran lalu lintas yang paling dominan yaitu tidak memakai helm, mereka alasannya karena jarak tempuh yang dekat, sehingga menganggap tidak perlu memakai helm.
"Kebanyakan alasannya karena mereka mengaku beraktivitas dekat, sehingga tidak menggunakan helm," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024