"Kami menguji SearchGPT sebagai purwarupa sementara fitur pencarian AI baru yang memberi Anda jawaban cepat dan tepat waktu dengan sumber yang jelas dan relevan," tulis OpenAI dalam keterangannya, dikutip dari Engadget pada Sabtu.
OpenAI akan menguji SearchGPT kepada 10.000 pengguna dan rencananya akan mengintegrasikan mesin pencari tersebut dengan chatbot ChatGPT.
Baca juga: Yandex Search terdaftar sebagai PSE, komitmen patuhi aturan
Perusahaan teknologi itu menekankan bahwa purwarupa SearchGPT dikembangkan melalui kemitraan dengan berbagai kantor berita seperti The Atlantic dan News Corp, dua dari sekian banyak penerbit yang telah melakukan kesepakatan lisensi dengan OpenAI.
“SearchGPT dirancang untuk membantu pengguna terhubung dengan penerbit dengan memberikan atribusi dan tautan yang jelas kepada mereka dalam pencarian,” kata OpenAI.
Hasil pencarian yang ditampilkan SearchGPT akan menyertakan tautan sumber informasi yang memungkinkan pengguna menggali informasi lebih dalam lewat beberapa tautan yang disediakan.
Baca juga: Ingin saingi Google, Microsoft tanamkan AI pada mesin pencari Bing
OpenAI juga mengatakan bahwa penerbit informasi atau berita memiliki kendali atas penyajian konten mereka di SearchGPT. Mereka dapat menolak kontennya digunakan untuk melatih model OpenAI sambil tetap memunculkannya di hasil pencarian.
Tampilan web SearchGPT dimulai kotak teks yang disertai pertanyaan "Apa yang Anda cari?". Pengguna bisa menuliskan pertanyaan mengenai informasi yang ingin dicari pada kotak teks tersebut.
Hasil pencarian SearchGPT ditampilkan dalam bentuk deskripsi singkat dan visual alih-alih hanya menyertakan tautan layaknya Google Search.
Baca juga: Microsoft akan kembangkan kemampuan Bing dengan integrasikan ChatGPT
Misalnya, saat mencari informasi tentang festival musik, SearchGPT akan memberikan deskripsi singkat tentang acara tersebut beserta tautan untuk informasi lebih lanjut.
Peluncuran SearchGPT dilakukan di tengah persaingan perusahaan teknologi yang mengembangkan mesin pencari dengan dukungan AI.
Google baru-baru ini mulai mengintegrasikan teknologi AI ke dalam platformnya. Selain itu, perusahaan rintisan Perplexity yang disokong Jeff Bezos juga bertujuan untuk bersaing dengan Google dengan meluncurkan mesin pencari yang menggunakan AI untuk merangkum informasi di internet.
Baca juga: Yahoo luncurkan mesin pencari yang fokus pada privasi
Baca juga: Google tawarkan empat mesin pencari untuk Eropa setelah didenda
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024