"Pusat Unggulan Gantari diluncurkan pada September 2024, bersamaan peresmian perluasan gedung perpustakaan di Kotabaru," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Yogyakarta Afia Rosdiana dalam keterangannya di Yogyakarta, Sabtu.
Baca juga: UNY kerja sama pengkajian manuskrip Keraton Yogyakarta
Baca juga: Keraton Yogyakarta siapkan perpustakaan digital khusus naskah kuno
Afia menyebut arsip paling tua yang disimpan dan dikelola di Kota Yogyakarta adalah arsip sekitar tahun 1825.
Menurut dia, untuk melindungi arsip di Kota Gudeg, dilakukan upaya preservasi untuk perlindungan dan perawatan arsip serta restorasi atau perbaikan arsip.
Di bidang kearsipan, DPK Kota Yogyakarta juga akan mengelola memori kolektif bangsa dengan tema kawasan Kotabaru.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengemukakan bahwa Pemkot Yogyakarta berkomitmen mengelola arsip-arsip atau dokumen, termasuk memfasilitasi pelayanan kearsipan kepada masyarakat.
Menurut dia, selama ini arsip sering dipandang sebelah mata seolah barang yang nilai dan fungsinya kerap diremehkan.
Padahal, kata dia, banyak permasalahan krusial yang menyangkut kepentingan luar biasa justru terselesaikan dengan adanya bukti-bukti otentik berupa kearsipan.
"Pemkot Yogyakarta ini sangat berkomitmen bagaimana pengelolaan arsip dan administrasi bidang kearsipan serta pemanfaatan arsip ini kita angkat terus. Sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat, arsip ini penting," ujar Sugeng.
Baca juga: Tim ekskavasi situs Liyangan temukan guci-guci kuno
Menurut dia, Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Yogyakarta sudah membuktikan prestasinya untuk membantu penyelesaian masalah dan prestasi dalam penanganan arsip.
"Apapun bentuk dan rupa arsip tetap harus dipertahankan. Itu yang menjadi komitmen dari Pemkot Yogyakarta," kata Sugeng.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024