Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian menyatakan kerugian pada lahan pertanian yang akibat dampak erupsi Gunung Kelud, Jawa Timur, mencapai Rp377,54 miliar.

Menteri Pertanian Suswono pada jumpa pers di Jakarta, Selasa mengatakan pihaknya akan segera melakukan rehabilitasi, termasuk dengan menyediakan bantuan bibit tanaman pangan seperti untuk padi, jagung, sayuran, dan buah-buahan perkebunan.

Suswono mengatakan pihaknya masih melakukan invertarisir data rinci mengenai hal tersebut.

Dia mengemukakan komoditas pertanian yang paling banyak terkena dampak erupsi adalah padi dan jagung, sayuran seperti cabai, tomat, dan kacang panjang karena lahan yang terselimuti material erupsi.

Selanjutnya yang terkena dampak adalah kopi, kakao dan tebu, serta tanaman buah-buahan yakni jeruk, apel, durian, dan mangga dengan taraf kerusakan ringan hingga berat.

Suswono memparkan lahan tanaman padi yang rusak mencapai 871 hektar, jagung 790 hektar, cabai merah 538 hektar, cabai rawit, 1220 hektar, tomat, 155 hektar, bawang merah 47 hektar, dan nanas 1200 hektar.

Kementerian Pertanian akan merehabilitasi lahan pertanian yang tertutup material abu kurang dari 20 sentimeter, dengan segera mengolah lahan pertanian, mencampur dengan tanah asli dan ditambah dosis bahan organik sebesar lima ton per hektar.

Sedangkan lahan kering untuk sayuran, akan diolah dengan tanah asli yang ditambah bahan organik dosis lima ton per hektar .

"Tanaman kebun kaya kopi dan coklat yang masih hidup harus segera dipelihara, yang mati akan dilakukan penyulaman dengan lubang berkedalaman 60 sentimeter. tanah dicampur dengan organik digunakan untuk menimbun lubang," ujar dia.

Bantuan juga akan mencakup pakan ternak atau konsentrat.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014