Sumbawa Besar (ANTARA News)- Masyarakat Dusun Labuan Bua, Desa Pukat, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, menggelar kegiatan syukuran laut atau disebut Basanturen Let di dermaga setempat.

"Syukuran laut ini merupakan wujud rasa syukur kita atas keselamatan dan keberhasilan yang dicapai masyarakat nelayan," kata Bupati Sumbawa Drs H Jamaluddin Malik, Sabtu.

Ia mengatakan Basanturen Let merupakan kegiatan yang sudah menjadi tradisi, dan dilakukan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat nelayan Labuan Bua atas nikmat yang telah dilimpahkan Allah SWT.

Bahkan, sesungguhnya kegiatan ini tidak hanya melanjutkan tradisi, melainkan untuk memberi nilai tambah dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Maknanya adalah dengan pelaksanaan syukuran laut, rasa kebersamaan dan kekompakan masyarakat bisa lebih ditingkatkan guna menunjang suksesnya program pembangunan dalam berbagai hal, khususnya bidang kelautan dan perikanan.

Di antaranya, mengembangkan potensi pesisir dan lautan untuk berbagai kegiatan perikanan, baik penangkapan ikan maupun kegiatan budidaya yang dapat memberikan kontribusi besar dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat nelayan.

Jamaluddin menyatakan, kegiatan Basanturen Let ini sesuatu yang sangat positif agar warga selalu pandai bersyukur, sebab sebagaimana diyakini bahwa dengan pandai bersyukur, maka nikmat dan rahmat Allah akan semakin bertambah.

"Saya ingatkan jangan sampai mencampurkan urusan adat dengan agama. Dengan adanya syukuran ini, bukan berarti kita meminta rezeki kepada laut. Syukuran ini agar dijadikan motivasi untuk terus beribadah dan bersyukur kepada Allah, dan tetap mengingat batas antara adat dan agama," ujarnya.

Tradisi syukuran laut ini, tambahnya, juga bagian dari upaya mempertahankan tradisi budaya daerah, di tengah derasnya arus globalisasi informasi, sekaligus mengingatkan generasi muda betapa pentingnya memelihara nilai-nilai luhur budaya dalam rangka memperkokoh jati diri bangsa, dan jati diri Tau Samawa.

Pewarta: Siti Zulaeha
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014