Kendala utama adalah lahan.
Denpasar (ANTARA News) - Direktur PT Marga Jaya Anak Agung Ngurah Putu Wirawan mengatakan Bandar Udara Internasional di Buleleng (BIB) yang akan dibangun dilengkapi jaringan jalan tol.

"Pembangunan bandara udara baru di Buleleng dilengkapi jalan tol dan juga akan menghubungkan antara kawasan Bali bagian utara dan selatan," kata Ngurah Wirawan di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan hal tersebut disampaikan Kabid Jalan Tol dan Jalan Bebas Hambatan, Kementerian Pekerjaan Umum RI, Ir Riel J. Mantik, dalam seminar "Pembangunan Infrastruktur Strategis" yang digelar di Puri Agung Singaraja, Sabtu (8/3) kemarin.

Dikatakan seminar dihadiri oleh Kasubdit Tatanan Kebandara Udaraan dan Lingkungan Kementerian Perhubungan, Ir Nafthan Syahroni, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dr Dedi Taufik.

"Untuk menunjang rencana pembangunan Bandara Buleleng, Kementerian Pekerjaan Umum sudah menyiapkan rencana sistem jaringan jalan nasional dan jalan tol yang menghubungkan Bali bagian selatan dan utara, dari Denpasar ke Singaraja," kata Ngurah Wirawan yang juga ahli infrastruktur berat itu.

Sementara Riel Mantik mengatakan pihaknya sudah melakukan beberapa kajian. Jaringan jalan nasional ini, mulai dari kawasan Jalan Gatot Subroto, Mengwi, Ubud, Bedugul, Kintamani, Tamblang, hingga tembus ke Singaraja.

"Ada beberapa kajian, yang arah ke Buleleng, ditarik garis mulai dari Mengwi, Seririt hingga turun di Singaraja. Tapi kita akui geometriknya yang cukup susah. Solusinya bisa dibuat terowongan di daerah perbukitan. Jaringan jalan Denpasar -Singaraja ini nantinya sepanjang kurang lebih 80 kilometer, bisa ditempuh dalam waktu kurang dari satu jam. Tapi ini semua masih kita kaji," katanya.

Jaringan jalan Denpasar-Singaraja untuk menunjang pembangunan bandara baru di Buleleng ini, kata Mantik, harus didukung ketersediaan lahan. Karena tanpa dukungan lahan, semuanya akan sulit terwujud.

"Kendala utama adalah lahan. Jalan tol dari selatan ke utara ini bisa terwujud jika ada pengertian pemilik lahan bahwa ini untuk kepentingan masyarakat luas, sehingga tol bisa terwujud dengan cepat. Jangan sampai terhalang pembebasan lahan," katanya.

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014