“Dari semua sudut pandang, perluasan konflik lebih lanjut di Timur Tengah adalah sebuah bencana,” kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi pada X.
Lebih khusus lagi, lanjut dia, “Dari sudut pandang kemanusiaan, hal ini berarti lebih banyak warga sipil yang terbunuh, terluka, dan terpaksa mengungsi.”
Grandi memperingatkan bahwa penurunan dana akan berarti kurangnya dukungan bagi mereka yang membutuhkan di kawasan tersebut, dan di seluruh dunia pada umumnya.
Baca juga: Turki, Qatar kutuk pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
Baca juga: Kremlin: Pembunuhan pemimpin Hamas rusak upaya perdamaian di Gaza
Pada Rabu, Hamas mengatakan bahwa ketua biro politik mereka Haniyeh, terbunuh dalam serangan udara Israel di ibukota Iran, Teheran.
Beberapa jam sebelumnya pada Selasa, militer Israel menyerang Beirut Selatan yang menyasar komandan senior Hizbullah Fouad Shukr sebagai balasan atas serangan pada Sabtu di kota Druze, Majdal Shams, di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Israel telah membunuh hampir 40.000 warga Palestina sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Serangan militer tersebut telah menyebabkan sebagian besar penduduk di wilayah kantong yang berjumlah 2,3 juta jiwa itu kelaparan dan kehilangan tempat tinggal.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Sekjen PBB desak deeskalasi kawasan di Timur Tengah
Baca juga: Menlu Inggris: Solusi dua negara tak boleh dibantah bahkan oleh Israel
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024