Ambon (ANTARA News) - Salah satu calon Presiden peserta konvensi Partai Demokrat, Dahlan Iskan "absen" dalam debat bernegara yang akan berlangsung di Kota Ambon, Selasa (11/3).

"Dahlan Iskan telah menyampaikan permohonan maafnya kepada Komite karena tidak bisa menghadiri konvensi di Ambon yang merupakan kota ke-sembilan dari 11 Kota yang direncanakan," kata Sekretaris Komite Konvensi Capres Partai Demokrat, Suaidy marasabessy, di Ambon, Senin.

Suaidy mengakui, Dahlan Iskan sejak awal telah memberitahukan tidak akan bisa hadir di konvensi atau debat bernegara jika dilakukan pagi hingga sore hari karena berkaitan dengan jam kerjanya sebagai Menteri BUMN.

Hal ini pun sejalan dengan himbauan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar para Menteri tidak menghadiri atau melakukan kampenye bersamaan dengan jam kerja.

"Kecuali jika Sabtu dan Minggu Dahlan Iskan bisa menghadirinya karena hari libur, tetapi konvensi di Ambon dilakukan pada hari dan jam kerja dan bukan malam hari, sehingga tidak bisa dihadiri," katanya.

Selain Dahlan Iskan, Capres lainnya yakni Pramono Edhie Wibowo, kehadirannya di Ambon masih dalam konfirmasi.

"Mudah-mudahan malam ini atau Selasa (11/3) pagi kami telah memperoleh konfirmasi tentang kehadiran Capres Pramono Edhie di Ambon," katanya.

Sedangkan beberapa dari sembilan capres lainnya telah berada di Ambon, diantaranya Dino Patti Djalal, Gita Irawan Wirjawan, Irman Gusman, Sinyo Hari Sarundayang serta Ali Maskur Musa, sedangkan lainnya akan tiba Selasa (11/3) pagi.

Suaidy juga mengakui, para Capres yang telah berada di Ambon memanfaatkan waktunya untuk bertemu dengan berbagai komponen masyarakat, termasuk memberikan kuliah umum di beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta di Ambon, selain untuk memperkenalkan diri, juga menerima masukan guna memperkuat visi dan misi serta komitmen untuka membangun bangsa dan negara lima tahun mendatang.

Khusus Konvensi di Ambon, digunakan metode debat bernegara yang menghadirkan semua Capres dalam satu panggung untuk berdekat tentang visi dan misi pembangunan bangsa lima tahun mendatang dalam satu sesi tanya-jawab.

Metode debat seperti ini, tandas Suaidy baru dilaksanakan di Bogor pada 2 Maret lalu yang dihadiri Ketua Umum Partai Demokrat dan juga Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

Debat yang akan dipandu DR. And Nurpati, SH.MH dan menghadirkan dua orang panelis dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon yakni Dekan Fakultas Hukum Unpatti Yusuf Madubun dan Direktur Pasca Sarjana Unpatti Yanes Leatemia, akan mengangkat tema masalah kesejahteraan rakyat serta tertahanan dan keamanan.

Dibatasinya dua dari delapan teman yang diangkat dalam konvensi para capres tersebut karena berkaitan dengan strategi mereka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengingat Maluku ditetapkan sebagai provinsi kedua termiskin dibawah Papua, di samping memiliki sejarah masa lalu dengan konflik sosial berkepanjangan sejak 1999.

"Kami memprioritaskan dua tema ini dalam debat di Ambon guna mengetahui komitmen dan pemikiran mendalam para Capres membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan, tidak hanya secara global atau nasional, tetapi juga skala lokal berdasarkan kebutuhan masyarakat di Maluku," katanya.

Berbagai komponen masyarakat yang diundang untuk menghadiri debat tersebut juga akan diberikan kesempatan untuk berdialog langsung dengan masing-masing Capres yang menghadiri konvensi tersebut.

Suaidy menambahkan, setelah di Ambon jadwal konvensi di dua Kota lainnya yakni Semarang (18/3) dan Banjarmasin pada 22 Maret, ditunda hingga akhir Pemilu 9 April 2014. (JA/A029)

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014