Tanjung Canaveral, Florida (ANTARA News) - Kerjasama antariksa Amerika Serikat - Rusia sejauh ini tidak terpengaruh oleh ketegangan akibat krisis di Ukraina di mana kedua negara mengepalai program stasiun ruang angkasa beranggotakan 15 negara, lapor kantor berita Reuters.

Dan Senin waktu AS atau Selasa pagi ini seorang kosmonot Rusia dan seorang astronot AS berhasil masuk kapsul Soyuz milik Rusia untuk kemudian meninggalkan Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) untuk mengakhiri misi berumur enam bulan, kata para pejabat seperti dikutip Reuters.

Saat mantan komandan ISS Oleg Kotov berada di ruang pengendali, Soyuz menyelinap dari sandarannya pukul 8.02 malam waktu AS (07.00 WIB).  Soyuz dijadwalkan menyentuh daratan Bumi pukul 11.24 malam waktu AS (10.24 WIB) di tenggara Dzhezkazgan, Kazakhstan.

Yang berada di dalam Soyuz bersama Kotov adalah Sergei Ryazansky dan astronot NASA Michael Hopkins. Ketiganya meluncur ke ruang angkasa pada 25 September lalu.

Kotov dan Ryazansky pernah membawa obor Olimpiade Musim Dingin 2014 ke luar ISS selama berjalan di angkasa pada 9 November.

Mereka bertiga meninggalkan tim kecil yang dikepalai astronot Jepang, Koichi Wakata, yang adalah orang Jepang pertama yang mengomandani ISS.  Tiga awak lainnya akan tiba di ISS bulan ini.

Cuaca buruk di Kazakhstan mengancam penundaan pendaratan Soyuz, namun para pejabat Rusia memutuskan pendaratan tetap dilakukan.

Kompleks riset ISS bernilai 100 miliar dolar AS yang berada 418 km di atas Bumi secara permanen memiliki awak dari astronot dan kosmonot yang datang bergiliran sejak November 2000, demikian Reuters.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014