Timika (ANTARA News) - Warga Kabupaten Mimika, Papua, menggelar acara doa damai menjelang perhelatan Pemilu Legislatif 9 April, Pemilu Presiden dan Pilkada putaran kedua yang semuanya akan berlangsung tahun ini.

Kegiatan doa damai itu berlangsung Selasa pagi bertempat di Lapangan Timika Indah dihadiri ribuan warga Mimika dari berbagai komponen digagas oleh Kodam XVII/Cenderawasih.

Juga hadir dalam kegiatan itu Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Himsa Siburian, Komandan Korem 174 Anim Ti Waninggap (ATW) Brigjen TNI Bambang Haryanto, Penjabat Bupati Mimika Ausilius You, Ketua DPRD Mimika Trifena M Tinal, jajaran Muspida Mimika serta para tokoh masyarakat setempat.

Doa damai untuk memohon ridho Yang Maha Kuasa untuk kelancaran Pilkada putaran kedua, Pemilu Legislatif 9 April dan Pemilu Presiden disampaikan secara bergilir oleh lima pemuka agama dari Hindu, Budha, Islam, Protestan dan Katolik.

Sebelum doa damai, dua tokoh masyarakat Mimika dari Suku Amungme yaitu Emanuel Kemong dan Nerius Katagame menyampaikan harapan mereka agar situasi di Kabupaten Mimika bisa tenteram dan damai tanpa konflik.

Komandan Korem 174 ATW Merauke Brigjen TNI Bambang Haryanto dalam sambutannya menyatakan sedih dan miris dengan situasi yang terjadi di Timika akhir-akhir ini yang penuh dengan konflik perang suku.

Saat masih berpangkat perwira lapangan sekitar tahun 1984, Brigjen Bambang Haryanto sudah bertugas di Timika yang kala itu masih menjadi kecamatan dari Kabupaten Fakfak. Saat itu situasi dan kondisi Timika sangat aman dan tenang.

"Saya sangat sedih karena dulu daerah ini sangat tenang. Tidak pernah ada yang namanya perang dan konflik. Mengapa setelah 30 tahun kemudian kita dihadapkan pada situasi yang sangat tidak baik ini," tuturnya.

Menurut Brigjen Bambang Haryanto, plesetan Timika yaitu Tiap Minggu Kacau yang selama ini didengungkan orang di luar Timika seharusnya menjadi bahan introspeksi diri bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat.

"Hidup damai itu indah. Tidak pernah ada konflik di dunia ini yang membawa keuntungan. Semua konflik mestinya bisa diselesaikan dengan jalan damai. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya," tutur Brigjen Bambang Haryanto.

(E015)



Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014