Banjarbaru (ANTARA News) - Kematian puluhan unggas jenis entok (bebek) dan ayam kampung di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, bukan karena terserang penyakit flu burung seperti yang melanda daerah lain di provinsi setempat.

"Informasi lisan dari petugas Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner, uji sampel negatif sehingga kematian bukan karena flu burung," ujar Kabid Peternakan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Banjarbaru Sugiyono di Banjarbaru, Selasa.

Ia mengatakan, pihaknya telah mengirimkan sampel bangkai bebek yang mati dari peternakan di kawasan Gunung Kupang dan bangkai ayam kampung milik warga Jalan Sidomulyo, Kelurahan Landasan Ulin Timur.

Hal itu dilakukan karena jumlah kematian bebek di Gunung Kupang mencapai 13 ekor dan ayam kampung yang mati di Jalan Sidomulyo mencapai 59 ekor dalam waktu dua bulan dan dikhawatirkan akibat flu burung.

"Apalagi kematian ribuan ekor itik pada empat kabupaten di Kalsel sudah positif terkena flu burung dan Disnak Kalsel sudah menyatakan siaga flu burung sehingga diantisipasi melalui uji sampel itu," ungkapnya.

Dia menjelaskan, dugaan sementara penyebab kematian unggas pada dua lokasi berbeda itu karena bakteri atau keracunan tetapi bisa juga akibat penyakit yang bisa menyerang unggas seperti tetelo dan Newcastle Disease.

Menurut dia, meski pun hasil uji sampel negatif, namun pihaknya tetap waspada terhadap serangan penyakit mematikan bagi unggas itu melalui biosecurity yakni menyemprot areal sekitar kandang dengan disinfektan.


Pewarta: Yose Rizal
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014