Dorongan untuk semakin memperhatikan hak-hak kehamilan pada olahraga putri profesional mendapatkan momentumnya dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah organisasi olahraga dunia, termasuk FIFA, dan pihak sponsor telah menerapkan kebijakan-kebijakan baru.
#ACMilan presents a unique and innovative maternity policy for its players and staff, supporting them during their development journey, not just in their professional growth, by creating an environment that enables them to make significant life choices ????????????#SempreMilan
— AC Milan (@acmilan) August 2, 2024
Milan mengatakan bahwa pihaknya memperkenalkan serangkaian perlindungan selama kehamilan dan saat anak baru lahir, yang melampaui regulasi saat ini untuk para pemain dan staf, seperti dikutip dari AFP. Mereka memasukkan perpanjangan kontrak otomatis bagi para pemain dengan perpanjangan satu tahun, jika kontraknya akan habis pada musim ketika sang pemain mengawali kehamilannya.
Pihak klub juga mengatakan mereka akan menyediakan bantuan pengasuhan anak selama para pemain melakukan kegiatan-kegiatan olahraga, serta dukungan untuk penerbangan, akomodasi, dan pengeluaran saat bepergian untuk seorang anak ditambah satu pendamping.
Pada Januari 2021, peraturan kehamilan baru dari FIFA mulai diterapkan. Saat itu FIFA mengatakan bahwa hal tersebut diperlukan untuk merefleksikan perkembangan sepak bola putri.
Peraturan tersebut memberlakukan cuti hamil wajib bagi 211 federasi anggota FIFA, dengan durasi minimal 14 pekan yang dibayarkan -- setidaknya delapan pekan setelah kelahiran -- minimal dua pertiga dari gaji kontrak pemain.
Berdasarkan peraturan itu, semua pemain berhak untuk kembali bermain, dan klub wajib memasukkan kembali sang pemain dan memberikan dukungan medis berkelanjutan.
Peraturan FIFA juga menetapkan bahwa tidak ada pemain putri yang boleh mengalami kerugian apa pun atas dasar kehamilannya, dan pemutusan kontrak dengan alasan kehamilan harus dinilai sebagai keputusan yang tidak adil.
Pada awal tahun ini, FIFA memperluas jaminan kehamilannya kepada orang tua angkat, dan menyebutnya sebagai langkah untuk mencerminkan realitas sepak bola putri dan untuk mempromosikan inklusivitas dengan memberikan perlindungan kepada pemain putri yang ingin memiliki keluarga”.
Organisasi lain yang telah memperkenalkan kebijakan kehamilan adalah WTA. Organisasi tenis putri itu pada 2019 mengubah sistem peringkatnya untuk memberikan peringkat khusus kepada pemain peringkat teratas yang kembali dari kehamilan agar dapat mengikuti turnamen.
Baca juga: Amerika Serikat masih puncaki daftar peringkat sepak bola putri FIFA
Baca juga: Sepak bola putri kian kompetitif dan industrial
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024