Juru bicara polisi Somalia Abdifatah Adan Hassan mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu bahwa serangan tersebut termasuk ledakan bunuh diri yang diikuti oleh tembakan.
"Setelah pengebom bunuh diri membantai warga sipil tak berdosa yang berada di pantai untuk bersantai pada Jumat, tiga teroris menyerbu Hotel Beach View," katanya.
Dia menambahkan bahwa pasukan keamanan menewaskan tiga penyerang di dalam hotel setelah baku tembak dan dua personel keamanan terluka, dengan salah satu dari mereka kemudian meninggal karena luka-lukanya.
Dia mengatakan 63 orang, termasuk warga sipil, mengalami luka serius, menurut hitungan dari rumah sakit Mogadishu.
Lokasi serangan sering dikunjungi oleh warga sipil, pejabat keamanan dan pebisnis.
Kelompok teroris yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, al-Shabaab, mengaku bertanggung jawab atas serangan yang mematikan tersebut.
Somalia telah dilanda ketidakamanan selama bertahun-tahun, dengan ancaman utama yang berasal dari al-Shabaab dan kelompok teroris Daesh/ISIS.
Sejak 2007, al-Shabaab telah memerangi Pemerintah Somalia dan Misi Transisi Uni Afrika di Somalia -- misi multidimensi yang disahkan oleh Uni Afrika dan diamanatkan oleh Dewan Keamanan PBB.
Kelompok teroris tersebut telah meningkatkan serangan sejak Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud mengumumkan "perang habis-habisan" terhadap kelompok tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Ledakan keras guncang Mogadishu, Somalia, polisi khawatir jatuh korban
Baca juga: Sedikitnya lima tewas, 20 terluka karena ledakan di Mogadishu
Baca juga: Dua dokter Kuba yang disandera kelompok Shabaab di Somalia tewas
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024