Penegasan sikap Malaysia terkait dengan pembelaan atas hak-hak Hamas itu disampaikan PM Anwar saat berorasi dalam "Himpunan Pembebasan Palestin" yang berlangsung di Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Ahad (5/8) malam.
Perjuangan Palestina itu menyatu dengan perjuangan rakyat Malaysia, kata Anwar di depan puluhan ribu warga Malaysia, para menteri kabinet, dan duta besar negara sahabat di Malaysia yang hadir dalam acara tersebut.
Karenanya, dia tidak peduli dengan pandangan barat atau negara manapun yang ingin menentukan siapa yang harus Malaysia perjuangkan, katanya.
Perempuan-perempuan dan anak-anak kecil Palestina berlarian makan di tempat sampah, dan badan mereka penuh pasir. Demikian tayangan sehari-hari yang dilihat, katanya.
Anwar pun mempertanyakan di mana suara hak asasi manusia (HAM), suara kemanusiaan, dan kebebasan. Mengapa semua itu dipilih untuk dukungan berdasarkan warna kulit, dan mengapa rakyat Palestina yang puluhan tahun merdeka dianggap sebagai setengah manusia.
Dari semua itu, menurut Anwar, tidak ada yang masuk akal, selain sikap yang penuh dengan ciri kemunafikan.
Anwar, dalam orasinya yang diikuti secara daring itu, mengatakan pada titik ini, Malaysia tidak akan pernah menyerah. Kedatangan rakyat Malaysia di Himpunan Pembebasan Palestin sangat berarti, dan mewakili semua agama untuk membela keadilan dan kemanusiaan.
Anwar meminta rakyat Malaysia tidak berhenti berbicara tentang Palestina setiap hari, dan tidak berhenti membantu dan bersedekah untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina.
“Saya ingin Malaysia masuk dalam peta sejarah di antara negara-negara yang lebih konsisten dan sungguh-sungguh memperjuangkan rakyat Palestina,” kata Anwar.
Baca juga: Malaysia kecam tindakan Meta turunkan foto pertemuan Anwar dan Haniyeh
Baca juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim kecam keras pembunuhan pemimpin Hamas
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024