Peluang pengembangan teknologi THz di masa depan masih sangat terbuka lebarJakarta (ANTARA) - Peneliti Pusat Riset Telekomunikasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hana Arisesa mengungkapkan implementasi teknologi yang memanfaatkan gelombang terahertz (THz) di Indonesia sangat terbuka lebar pada masa depan.
"Peluang pengembangan teknologi THz di masa depan masih sangat terbuka lebar," kata Hana melalui keterangan di Jakarta, Senin.
Hana mengungkapkan aplikasi teknologi THz sangat beragam, termasuk dalam bidang spektroskopi, pencitraan (imaging), astronomi, deteksi, pengujian (testing), dan terutama sebagai teknologi potensial untuk komunikasi nirkabel masa depan.
Ia menyebut teknologi THz saat ini belum banyak digunakan secara luas. Namun demikian, Hana menilai teknologi yang ada saat ini seperti gelombang mikro 4G dan fotonika, belum mampu memenuhi permintaan yang semakin meningkat, sehingga diperlukan teknologi yang lebih canggih.
Baca juga: BRIN nilai transmisi gelombang radio tak lagi relevan untuk internet
"Dengan banyaknya riset yang sedang dilakukan, tidak menutup kemungkinan teknologi THz akan menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari di masa depan," ujarnya.
Hana memaparkan potensi teknologi THz semakin terbuka lebar, terutama dalam bidang telekomunikasi, dimana pada awal 2000-an banyak penelitian dilakukan untuk mengeksplorasi penggunaan THz dalam komunikasi nirkabel (wireless communication), dengan tujuan memenuhi kebutuhan data yang semakin meningkat pada masa depan.
Teknologi THz, sambungnya, beroperasi pada pita frekuensi terahertz yaitu antara 100 gigahertz (GHz) hingga 10.000 GHz. Pita frekuensi ini terletak di antara pita frekuensi microwave dan inframerah (infrared), yang telah lebih dahulu dikenal dan digunakan.
"Oleh karena itu THz sering disebut juga sebagai teknologi sub-inframerah atau inframerah jauh (far-infrared)," tuturnya.
Baca juga: Presiden sebut perangkat teknologi-komunikasi masih didominasi impor
Sementara Kepala Pusat Riset Elektronika BRIN Yusuf Nur Wijayanto menambahkan teknologi THz merupakan solusi alternatif yang menyediakan kemampuan nirkabel dan pita lebar.
"Dengan kata lain, tingkat mobilitas tinggi pada aplikasi bidang telekomunikasi dan non-kontak untuk bidang penginderaan sedang pita lebar dapat menyediakan kemampuan membawa data yang cepat dan memberikan peningkatan akurasi," kata Yusuf.
Untuk itu Yusuf menekankan pengembangan dari semua sisi, baik dari perangkat maupun sistem THz akan menjadi fokus riset BRIN ke depannya, sehingga teknologi ini bisa diaplikasikan pada berbagai bidang.
Baca juga: Detektor terahertz China tuai hasil di Antarktika
Baca juga: LG sukses demonstrasikan transmisi data 6G gunakan spektrum terahertz
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024