Tentu kita lihat ada beberapa hal yaitu tentunya kita ada waktu itu ada pembayaran THR, gajiJakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perlambatan konsumsi pemerintah pada kuartal II 2024 disebabkan karena pemerintah yang lebih berfokus pada belanja di luar sektor pemerintahan.
Berbeda dengan kuartal I 2024 di mana pertumbuhan konsumsi pemerintah tercatat sebesar sebesar 19,90 persen, lebih tinggi dibandingkan di kuartal II 2024 sebesar 1,42 persen. Ia menilai tingginya konsumsi pemerintah pada kuartal I 2024 dikarenakan adanya berbagai belanja berupa pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR), gaji ASN, hingga pemilihan umum (Pemilu).
“Tentu kita lihat ada beberapa hal yaitu tentunya kita ada waktu itu ada pembayaran THR, gaji, dan juga kita lihat bahwa belanja yang di kuartal pertama kan digenjot dengan pembagian DIPA di bulan November, jadi di-upload APBN belanjanya,” kata Airlangga saat konferensi pers terkait pertumbuhan ekonomi Q2-2024 di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin.
Sementara di kuartal II 2024, ia mengatakan bahwa Pemerintah berfokus untuk menggerakkan belanja di luar sektor pemerintah.
“Karena kontribusi pemerintah dan dari segi belanjanya hanya 7 persen dari total PDB kita. Sehingga kita mendorong kegiatan-kegiatan lain yang diutamakan,” ujar Airlangga.
Adapun pada kuartal II 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan konsumsi pemerintah sebesar 1,42 persen dengan distribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 7,31 persen.
Secara keseluruhan, BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan II-2024.
BPS menyatakan konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi, termasuk pada triwulan II-2024.
“Komponen konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 54,53 persen, tumbuh kuat 4,93 persen. Hal ini mengindikasikan masih cukup kuatnya permintaan domestik dan daya beli masyarakat,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Ditinjau dari sumber pertumbuhan, konsumsi rumah tangga masih jadi sumber pertumbuhan terbesar, yaitu 2,62 persen. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan II-2024 utamanya didorong oleh perayaan hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri, Waisak, Kenaikan Isa Al Masih, serta Idul Adha.
Sumber pertumbuhan tertinggi berikutnya adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang berkontribusi sebesar 1,32 persen, konsumsi pemerintah 0,10 persen, dan net ekspor 0,25 persen. Secara umum, seluruh komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan yang positif.
Baca juga: Airlangga sebut Jawa masih jadi penyumbang pertumbuhan PDB tertinggi
Baca juga: Menkeu: Pertumbuhan ekonomi semester-II tetap 5,1 persen tidak mudah
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024