Ini memang faktor lokal, kalau rupiah menguat karena pengaruh `inflow`,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 3,84 persen pada penutupan Jumat sore, lebih diakibatkan karena pengaruh sentimen dalam negeri.

"Ini memang faktor lokal, kalau rupiah menguat karena pengaruh inflow," ujarnya di Jakarta, Jumat.

Chatib menjelaskan penguatan IHSG dapat dikatakan sebagai pengaruh dalam negeri, karena bursa regional lain tidak mengalami kinerja positif seperti Indonesia dan penguatan rupiah terjadi karena minat investor asing terhadap obligasi negara.

"Yang sering terjadi stock market negatif tapi rupiah menguat, karena orang masuknya ke bonds, makanya yield turun. Jadi kalau pasar menguat tajam, tapi rupiah stabil, itu fenomena lokal," ujarnya.

Pada Jumat sore, Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia ditutup setelah melanjutkan penguatan hingga 3,84 persen, didorong sentimen politik dalam negeri.

IHSG BEI ditutup menguat sebesar 152,48 poin atau 3,13 persen ke posisi 4.878,64, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga naik 36,26 poin (4,37 persen) ke level 830,67.

Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan bahwa IHSG BEI pada penutupan perdagangan akhir pekan ini menguat cukup signifikan didukung oleh sentimen politik di dalam negeri setelah salah satu partai politik mengumumkan calon presidennya.

Kenaikan sebesar 3,23 persen tersebut, lanjut dia, terjadi di tengah melemahnya bursa regional akibat sentimen data China yang di luar ekspektasi dan geopolitik Ukraina.

Purwoko memperkirakan bahwa euforia politik itu akan berlanjut pada awal pekan depan (Senin, 17/3) sehingga indeks BEI kembali berada di area positif di kisaran 4.830-4.950 poin.

Sementara, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore, menguat sebesar 11 poin menjadi Rp11.375 dibanding sebelumnya Rp11.386 per dolar AS.

"Sentimen pasar keuangan di dalam negeri kembali positif, di samping fundamental ekonomi Indonesia yang cenderung membaik faktor politik ikut mendukung," kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova.(*)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014