"ASEAN memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan," kata Retno dalam pidato pembukanya pada perayaan 57 tahun ASEAN di Jakarta, Kamis.
Di tengah situasi global yang tidak menentu, menurut Menlu Retno, ASEAN merupakan kawasan yang relatif paling stabil, terutama berkat upaya yang dilakukan negara-negara ASEAN untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Dia mencatat bahwa kawasan tersebut dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang stabil sebesar 4,5 persen, yakni lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan global.
Sementara itu, seiring dengan tumbuhnya kawasan ASEAN menjadi pusat global untuk inovasi teknologi dan perdagangan, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang lebih signifikan di kawasan tersebut.
Baca juga: Rusia dorong ASEAN kuatkan peran sebagai dasar stabilitas Asia-Pasifik
Namun demikian, Menlu Retno mendorong negara-negara ASEAN untuk tidak berpuas diri karena satu kesalahan perhitungan dapat menghapus pencapaian yang telah diupayakan selama hampir enam dekade.
Lebih lanjut, dia juga menyoroti kompleksitas lanskap geopolitik saat ini, di mana perang dan konflik terus terjadi di berbagai wilayah di dunia.
"Dari perang di Ukraina, genosida di Palestina hingga krisis Myanmar yang terus menguji persatuan dan kredibilitas ASEAN," ujarnya.
Situasi tersebut, kata Retno, menunjukkan gejala masalah yang lebih serius, yaitu adanya defisit kepercayaan antar negara, paradigma zero-sum, dan erosi multilateralisme dan penghormatan terhadap hukum internasional.
Oleh karena itu, Retno mendorong agar budaya damai harus selalu menjadi DNA ASEAN.
Baca juga: Sekjen tegaskan ASEAN senantiasa memainkan peran memelihara perdamaian
Pewarta: Katriana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024