Bogor (ANTARA News) - SS tokoh agama yang diduga pelaku video asusila yang menyebar luas di masyarakat akhirnya ditahan di oleh Kepolisian Resor Bogor setelah sebelumnya sempat menghilang dan masuk sebagai daftar pencarian orang (DPO).

"Tersangka sudah kita amankan Sabtu (15/3) lalu. Ia kita jemput di salah satu tempat di wilayah Bogor, dan saat ini sudah kita lakukan penahanan," ujar Kapolres Bogor, AKBP Sonny Mulvianto Utomo, di Mapolres Bogor, Cibinong, Selasa.

Kapolres mengatakan, Kepolisian Resor Bogor telah melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kasus video asusila yang menggegerkan warga setempat.

Sejak video menyebar dan meresahkan masyarakat, SS telah menghilang hingga kepolisian melakukan pencarian dan memasukkannya sebagai DPO.

"Kami melakukan upaya pencarian dan terus berkoordinasi dengan pihak keluarga. Hingga akhirnya SS bersedia menyerahkan diri dan kami melakukan penjemputan dan penahanan," ujar Kapolres.

Menurut Kapolres, upaya penjemputan untuk penahanan dilakukan karena kasus yang melibatkan Ketua BAZ Kabupaten Bogor tersebut telah menciderai hati masyarakat yang menginginkan pelaku untuk ditindak tegas.

"Jadi kita ambil tindakan penangkapan karena jika tidak ini akan membahayakan bagi SS, mengingat gejolak di masyarakat yang sangat berpotensi terjadinya pegesekan," ujar Kapolres.

Kapolres menambahkan, sampai saat ini pihaknya terus melakukan pengembangan kasus dan menahan tersangka SS. Hingga kini sudah delapan orang saksi diperiksa terkait video asusila tersebut, dua di antaranya adalah perempuan yang bermain dalam video tersebut.

"Kami terus mendalami kasus ini, apakah pembuatan video ini ada kaitannya dengan kasus lain seperti pengobatan atau yang lainnya. Dan kami juga memburu pelaku yang membuat maupun yang menyebarkannya, apakah ada tindakan pengancaman dengan penyebaran video ini masih kita dalami. Kemungkinan tersangka tidak hanya satu, bisa meluas ke saksi lainnya," ujar Kapolres.

Berita soal video porno telah beredar selama sepekan ini di wilayah Kabupaten Bogor berawal dari daerah Cisarua Puncak.

Menurut informasi yang berkembang di lapangan, video porno tersebut berkembang dari telepon genggam masyarakat.

Peredaran video tersebut menuai protes masyarakat setelah diketahui pemeran video yang dikenal sebagai ulama setempat.

Video berdurasi 6 menit 36 detik tersebut diperankan oleh tiga orang yang terdiri dari satu pria dan dua wanita.

Pemeran pria disinyalir mirip dengan SS yang dikenal sebagai Ketua BAZ Kabupaten Bogor, Ketua DKM Mesjid Baitul Faizin dan Pengurus MUI Kabupaten Bogor.

Sementara dua wanita yang terdapat dalam video tersebut yakni IK dan TI. IK adalah warga Desa Kopo, Kecamatan Cisarua yang merupakan guru honorer di sebuah SD Negeri, sementara TI warga Desa Cibeureum, berkerja sebagai guru honorer TK.

Sejumlah ulama di Cisarua dan Pengurus MUI Kabupaten Bogor telah mengeluarkan penyataan sikap tegas mengecam video asusila tersebut dengan memecat yang bersangkutan dari kepengurusannya.

Ulama juga meminta masyarakat untuk terpancing emosinya dan menyerahkan segala persoalan hukum kepada pihak yang berwajib. Dan yang bersangkutan dapat dikenakan hukum sesuai aturan yang berlaku dan hukuman dari Allah SWT.

"Kepada seluruh pihak, kami minta untuk menjaga persatuan, kerukunan dan kondusifitas ummat dan masyarakat di Kabupaten Bogor," ujar Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Aji.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014