Atlet panjat tebing Indonesia Veddriq Leonardo mengucap syukur karena berhasil mempersembahkan emas pertama kepada Indonesia dalam Olimpiade Paris 2024 dan berterima kasih kepada rakyat Indonesia yang telah mendoakannya dan mendedikasikan medali emasnya sebagai kado bagi HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis, Veddriz bersyukur telah diberi kepercayaan mewakili Indonesia untuk ajang multicabang itu yang dibalasnya dengan prestasi tertinggi.
"Olahraga (nomor speed) ini baru tetapi diberi kepercayaan dan bisa dibuktikan dengan meraih emas. Bersyukur untuk pencapaian ini," kata Veddriq setelah memenangkan final melawan atlet China, Wu Peng, di Le Bourget Climbing Venue, Prancis, Kamis malam WIB.
Dia menyebut prestasi itu berkah dan hasil dari kerja keras, usaha, dan dedikasi dari pelatih, atlet, teman, keluarga, serta semua pihak yang selama ini telah mendukung perjuangannya.
"Gelar juara ini juga kado buat Indonesia di ulang tahun yang ke-79," ujar pria asal Pontianak, Kalimantan Barat itu.
Baca juga: Presiden sebut Veddriq Leonardo atlet kebanggaan bangsa
Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie, mengatakan Indonesia harus berterima kasih kepada pahlawan olahraga ini karena emas itu merupakan yang pertama di luar cabang olahraga bulu tangkis dalam ajang Olimpiade.
"Ini menandakan bahwa Indonesia bisa bersaing dengan siapa pun, termasuk Amerika Serikat dan China," kata Anindya yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Akuatik (PB Akuatik) Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, medali emas tersebut juga bisa memotivasi atlet yang masih berjuang meraih emas, yaitu Rizki Juniansyah, Bernard van Aert, dan Nurul Akmal.
Langkah Veddriq di Paris, terbilang mulus untuk bisa keluar sebagai juara. Sejak penyisihan sampai final, Veddriq belum pernah kalah.
Pada perempat final, Veddriq yang menghadapi wakil tuan rumah Bassa Mawem menang dengan mencatat waktu 4,88 detik, sedangkan Mawem 5,26 detik.
Baca juga: Perjalanan Veddriq "Spiderman" Leonardo sumbang emas Olimpiade
Dalam semifinal, Veddriq bertemu dengan Rezza Ali Pour dari Iran yang juga menjadi lawannya dalam semifinal Asian Games 2022. Saat itu, pemanjat dari Indonesia yang berumur 27 tahun itu kalah dan meraih medali perunggu.
Namun, dalam Olimpiade Paris 2024, Veddriq membalasnya. Dia berhasil mencatatkan waktu 4,78 detik, sedangkan Ali Pour 4,84 detik.
Pada final, Veddriq berhadapan dengan Wu Peng dari China yangh pernah bertemu dalam small final Asian Games 2022 Hangzhou yang dimenangkan oleh Veddriq untuk meraih perunggu.
Di Paris tahun ini, Veddriq kembali menunjukkan kelasnya di hadapan Wu Peng dengan membukukan waktu 4,75 detik atau 0,02 detik lebih cepat darinya yang mencatatkan waktu 4,77 detik sekaligus memastikan medali emas pertama Indonesia dari Olimpiade Paris 2024.
Catatan waktu itu hanya 0,01 detik di bawah rekor dunia yang baru saja dipecahkan oleh Samuel Watson dalam perebutan medali perunggu.
Baca juga: Ibunda Veddriq ungkap putranya memang teguh pendirian
Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis, Veddriz bersyukur telah diberi kepercayaan mewakili Indonesia untuk ajang multicabang itu yang dibalasnya dengan prestasi tertinggi.
"Olahraga (nomor speed) ini baru tetapi diberi kepercayaan dan bisa dibuktikan dengan meraih emas. Bersyukur untuk pencapaian ini," kata Veddriq setelah memenangkan final melawan atlet China, Wu Peng, di Le Bourget Climbing Venue, Prancis, Kamis malam WIB.
Dia menyebut prestasi itu berkah dan hasil dari kerja keras, usaha, dan dedikasi dari pelatih, atlet, teman, keluarga, serta semua pihak yang selama ini telah mendukung perjuangannya.
"Gelar juara ini juga kado buat Indonesia di ulang tahun yang ke-79," ujar pria asal Pontianak, Kalimantan Barat itu.
Baca juga: Presiden sebut Veddriq Leonardo atlet kebanggaan bangsa
Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie, mengatakan Indonesia harus berterima kasih kepada pahlawan olahraga ini karena emas itu merupakan yang pertama di luar cabang olahraga bulu tangkis dalam ajang Olimpiade.
"Ini menandakan bahwa Indonesia bisa bersaing dengan siapa pun, termasuk Amerika Serikat dan China," kata Anindya yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Akuatik (PB Akuatik) Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, medali emas tersebut juga bisa memotivasi atlet yang masih berjuang meraih emas, yaitu Rizki Juniansyah, Bernard van Aert, dan Nurul Akmal.
Langkah Veddriq di Paris, terbilang mulus untuk bisa keluar sebagai juara. Sejak penyisihan sampai final, Veddriq belum pernah kalah.
Pada perempat final, Veddriq yang menghadapi wakil tuan rumah Bassa Mawem menang dengan mencatat waktu 4,88 detik, sedangkan Mawem 5,26 detik.
Baca juga: Perjalanan Veddriq "Spiderman" Leonardo sumbang emas Olimpiade
Dalam semifinal, Veddriq bertemu dengan Rezza Ali Pour dari Iran yang juga menjadi lawannya dalam semifinal Asian Games 2022. Saat itu, pemanjat dari Indonesia yang berumur 27 tahun itu kalah dan meraih medali perunggu.
Namun, dalam Olimpiade Paris 2024, Veddriq membalasnya. Dia berhasil mencatatkan waktu 4,78 detik, sedangkan Ali Pour 4,84 detik.
Pada final, Veddriq berhadapan dengan Wu Peng dari China yangh pernah bertemu dalam small final Asian Games 2022 Hangzhou yang dimenangkan oleh Veddriq untuk meraih perunggu.
Di Paris tahun ini, Veddriq kembali menunjukkan kelasnya di hadapan Wu Peng dengan membukukan waktu 4,75 detik atau 0,02 detik lebih cepat darinya yang mencatatkan waktu 4,77 detik sekaligus memastikan medali emas pertama Indonesia dari Olimpiade Paris 2024.
Catatan waktu itu hanya 0,01 detik di bawah rekor dunia yang baru saja dipecahkan oleh Samuel Watson dalam perebutan medali perunggu.
Baca juga: Ibunda Veddriq ungkap putranya memang teguh pendirian
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024