Adapun Poltekpin merupakan gabungan dari dua sekolah kedinasan yang ada di Kemenkumham, yaitu Politeknik Imigrasi (Poltekim) dan Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip).
"Poltekpin merupakan solusi inovatif dalam menciptakan sistem hukum dan HAM yang lebih baik, lebih humanis, dan lebih berdaya guna," ujar Yasonna dalam sambutannya pada acara Peresmian Politeknik Pengayoman Indonesia yang dipantau secara daring di Jakarta.
Ia menilai restrukturisasi kelembagaan dengan menggabungkan Poltekip dan Poltekim menjadi Poltekpin merupakan langkah strategis untuk menjadikan pendidikan vokasi di bidang pemasyarakatan dan imigrasi lebih terarah dan terintegrasi.
Selain itu, Poltekpin juga merupakan bukti nyata dari komitmen Kemenkumham untuk menciptakan masa depan di bidang hukum dan HAM yang cerah melalui pendidikan yang bermutu.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi, lanjut Menkumham, Poltekpin memiliki tanggung jawab untuk melahirkan Tunas Muda Pengayoman sebagai sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, unggul, dan profesional.
Taruna maupun taruni, kata dia, dididik dengan ketajaman akademis, berpikir kritis, memiliki integritas, dan kepedulian terhadap HAM, sehingga membuat Poltekpin hadir sebagai jawaban atas kebutuhan SDM yang berkualitas dalam bidang hukum dan HAM.
"Saya percaya pendidikan yang berkualitas akan mampu membentuk karakter dan moralitas, sehingga dapat menciptakan perubahan yang positif dalam kehidupan bermasyarakat dan membangun budaya hukum yang kuat," tuturnya.
Selain jurusan Pemasyarakatan dan Imigrasi, Yasonna menuturkan Politekpin rencananya akan diperkaya dengan jurusan dan program studi baru seperti Kekayaan Intelektual, Pembentukan Regulasi, Administrasi Hukum Umum, serta HAM.
Dirinya berharap penambahan program baru tersebut mampu menjadi sumber rekrutmen serta peningkatan kompetensi dan mengembangkan talenta-talenta terbaik di lingkungan Kemenkumham.
"Mari kita wujudkan Poltekpin sebagai lembaga pendidikan yang terdepan, yang tidak hanya menghasilkan lulusan yang berkualitas, tetapi juga menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan menjadi pengayom," ucap Yasonna menambahkan.
Acara peresmian Poltekpin tersebut juga sekaligus meresmikan Gedung Rektorat A bernama Prof. Yasonna Laoly, S.H., M.Sc sebagai salah satu warisan dalam masa kepemimpinan Yasonna menjadi Menkumham selama dua periode.
Selain itu, dalam acara tersebut juga terdapat Ground Breaking Gedung Rektorat B Poltekpin, peragaan pakaian dinas Taruna Poltekpin, serta penyerahan surat pencatatan ciptaan mars, himne, dan logo Poltekpin.
Baca juga: Kemenkumham luncurkan "Webinar Series 2024" siapkan SDM unggul 2045
Baca juga: Menkumham: SDM berkualitas fondasi kokoh wujudkan Indonesia Emas 2045
Baca juga: Menkumham: Golden Visa semakin pertegas posisi strategis Indonesia
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024