“Pastinya harus diteruskan karena ini adalah pattern yang positif, walaupun secara waktu mepet (dengan Olimpiade Paris 2024). Tapi setelah Munas dan adanya kepengurusan baru, rekomendasi ini akan kami sampaikan,” kata Yuni saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat.
“Ini pattern yang baik untuk diteruskan, dan idealnya sudah mulai dilakukan dari sekarang, karena di tahun 2028, mungkin saja bukan (pemain-pemain) yang ini,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, mantan pemain tunggal putri itu mengatakan bahwa pekerjaan rumah lainnya yang harus dipersiapkan oleh federasi dan tim adalah menyiapkan talenta-talenta baru yang bisa didorong untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi.
“Ada faktor umur (bagi pemain senior) di tahun 2028, dan ini menjadi PR besar buat kami untuk mencari (dan mempersiapkan) untuk 2028 secara realistis, baik dari umur dan pencapaiannya,” kata Yuni.
Baca juga: Gregoria Mariska jaga gengsi dan reputasi bulu tangkis Indonesia
Saat disinggung mengenai evaluasi keseluruhan dari cabang olahraga bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024, Yuni mengatakan sorotan utama ada di sektor tunggal dan ganda putra yang sedari awal diharapkan untuk menyumbangkan medali bagi Indonesia.
Adapun tunggal putra Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting terhenti di fase grup, sementara ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tersingkir di babak perempat final.
Satu-satunya medali yang dibawa pulang dari cabang olahraga tepok bulu adalah dari tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung dengan medali perunggu.
“Kalau dari hasil, tidak ada evaluasi untuk Gregoria karena ini memang hasil baik dan melewati target yang ditentukan. Ke depannya pun semakin yakin bahwa akan banyak pemain senior (dunia) yang retired setelah Olimpiade, sehingga harapan Gregoria untuk masuk ke Top 5 dan Top 3 terbuka, dan semoga dia lebih fit dan jangan sampai cedera,” jelas Yuni.
“Kami akan evaluasi per sektor, terutama fokus ke tunggal dan ganda putra yang memang diharapkan bisa meraih medali,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Gregoria bangga jadi atlet pertama yang kenakan seragam khusus podium
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024