Jakarta (ANTARA News) - Hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 adalah terlama dalam dunia penerbangan, tulis Bloomberg dalam lamannya sehari lalu.

Terlama sebelumnya adalah ketika Boeing 737-400 milik Adam Air hilang di lepas pantai Sulawesi Selatan setelah kehilangan kontak pada 1 Januari 2007 dan puing-puingnya baru ditemukan sepuluh hari kemudian.

Para penyelidik AS mengatakan lokasi terakhir transmisi ke satelit dari MH370 adalah di atas Samudera Hindia pada zona sekitar 1.000 mil arah barat, Australia.  Ini adalah area yang memiliki sudut-sudut laut paling dalam dan paling terlarang di dunia.

Teori paling mungkin mengenai nasib MH370 adalah sudah tergeletak di dasar samudera, kendati tidak ada bukti fisik untuk mendukung kesimpulan ini, kata Mike Rogers, Ketua Komisi Intelijen DPR AS, 16 Maret lalu.

Area itu adalah wilayah antar berantah, kata Rhys Arangio, pejabat Austral Fisheries Pty, perusahaan perikanan di Perth, yang dilibatkan dalam pencarian MH370.

Ping satelit terus memperlihatkan keberadaan MH370 selama hampir tujuh jam sebelum hilang kontak 8 Maret, kata Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Ini berarti MH370 telah menempuh jarak 3.000 mil dari tempat terakhirnya terlacak dan mungkin kehabisan bahan bakar jika selama waktu itu terus terbang.

Pencarian pun kini menghadapi kendala yang luar biasa sulit karena tiadanya bukti-bukti baru, momen waktu yang kian hilang, jauhnya jarak antarpangkalan udara dan laut, dan luasnya area pencarian, kata seorang pejabat intelijen AS yang berpengalaman dalam misi pencarian dan penyelamatan.

Ada kemungkinan pesawat mendarat di  Kazakhstan, tapi para pejabat AS dan para pakar radar telah menepisnya karena tidak mungkin pesawat sebesar itu melintasi India dan China tanpa terdeteksi radar.

Angkatan Laut AS kemudian memindahkan pesawat mata-mata P-8A Poseidon ke Australia Barat ketika Australia memulai pencarian di bagian selatan Samudera Hindia atau sebelah barat negara benua ini.

Australia sendiri menarik satu pesawat AP-3C Orion dari pangkalannya di Kepulauan Cocos di barat daya Pulau Jawa ke pangkalan Angkatan Udara Australia di Pearce, dekat Perth, di samping pesawat tambahan untuk menunjang pencarian jarak jauh di selatan Samudera Hindia.

Wilayah lepas pantai Perth ini nyaris tidak berpenghuni, hanya beberapa kapal kontainer dari Afrika ke Australia dan sejumlah kapal pencari ikan tuna, kata Arangio.  Belum lagi ombaknya yang bisa mencapai 10 meter bahkan lebih.

"Sekalipun ada puing mengapung ditemukan, akan sulit menentukan area untuk memulai pencarian," kata Mike Purcell, insinyur utama Woods Hole Oceanographic Institution yang pernah ikut menemukan kotak hitam Air France 447 yang karam di Samudera Atlantik pada 2009.

Tidak mudah

"Ini tidak mudah," kata Purcell, karena semakin lama akan semakin sulit kotak hitam ditemukan. "Sesuatu akan mengapung semakin jauh sehingga kita pun kian lama menunggu."

Para pencari jejak sendiri akan mencoba mendengarkan ping penghasil suara yang ada pada kotak hitam yang mampu memancarkan sinyal selama 30 hari setelah tenggelam di dalam air.

Namun ping sulit terdengar jika terhalang gunung bawah laut, kata Dave Gallo, direktur proyek khusus Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts. "Lapisan air dengan suhu yang berbeda-beda juga bisa menghalangi suara ping."

Menurut manual produsen kotak hitam Honeywell International Inc (HON), karena kotak hitam dirancang untuk beroperasi pada kedalaman 20.000 kaki (3.8 mil), maka jangkauan ping adalah satu mil.  Ini membuat sinyal sulit ditangkap, sekalipun ada mikrofon bawah laut di atas lokasi yang benar.

Pemancar pemberitahu lokasi darurat pada Boeing 777 dirancang untuk daratan dan tak beroperasi di bawah air atau tidak pula oleh satelit yang digunakan penyelidik untuk mentriangulasi lokasi yang mungkin terakhir diketahui.

Ketika mencari puing Air France 447, pihak berwenang dapat mempersempit area pencarian sampai 5.000 mil laut setelah menemukan sejumlah objek lima hari setelah pesawat jatuh.

Para penyelidik juga mengetahui posisi terakhir pesawat dari sistem yang disebut ACRS yang di MH370 dimatikan. Bahkan dengan petunjuk-petunjuk itu, ping dari perekam Air France 447 tidak tertangkap.

Butuh dua pelayaran selama hampir dua tahun untuk menemukan medan puing Air France 447 setelah menggunakan wahana bawah laut tak berawak yang mencari di dasar samudera dengan peralatan sonar.

Sementara itu polisi telah menggeledah rumah pilot MH370 kapten Zaharie Ahmad Shah, dan co-pilot Fariq Abdul Hamid. Dari ini polisi menyita sebuah simulator Boeing 777 buatan Zaharie.

Lain hal, penyelidikan menunjukkan co-pilot melakukan kontak terakhir ke menara pengawas pesawat dengan kalimat "Alright, good night".  Kalimat ini disampaikan pukul 01.19 dini hari begitu menara pengawas pesawat Malaysia bersiap mengalihkan wewenang memantau pesawat kepada Vietnam.

Jet itu sendiri melakukan kontak terakhir dengan satelit pada 8 Maret pukul 08.11 pagi, sedangkan sinyal terakhir dari transponder MH370 terkirim sekitar pukul 01.30 pagi.

Transponder dan ACARS yang berfungsi mengirimkan pesan teks dan data ke dan dari pesawat, bisa terkirim berulang-ulang, tetapi itu hanya terjadi jika keduanya tidak dimatikan dari kokpit, kata seorang yang mengetahui sistem pesawat ini.

Menentang pola

Para insinyur pesawat mendesains rencana cadangan bagi segala kemungkinan terjadinya kesalahan mesin, namun tidak dipersiapkan untuk kesalahan akibat seseorang berniat untuk sengaja mengganggu pesawat.

Tindakan di dek pesawat MH370 itu sendiri menunjukkan tingkat tinggi pelatihan menerbangkan pesawat, khususnya menerbangkan Boeing 777, kata Patrick Veillette, pilot komersial di Park City, Utah, yang mengajar keamanan penerbangan.

"Kita tidak sedang membicarakan duduk di simulator atau membaca buku berjam-jam (lalu bisa menerbangkan pesawat ini)," kata dia. "Ini butuh pelatihan yang substansial."

Sejak 1982 paling tidak ada enam kecelakaan pesawat dengan total menewaskan 465 orang yang disebabkan oleh tindakan kesengajaan awak pesawat, kata AviationSafetyNetwork, penjejak data kecelakaan.

Yang terbaru terjadi akhir 2013 saat seorang pilot menghujamkan pesawat Embraer E-Jet ke daratan Namibia hingga merenggut 33 nyawa.

Pada 1999, seorang co-pilot Egypt Air mematikan mesin Boeing 767 untuk menghujamkan pesawat ini ke Samudera Atlantik setelah pilot meninggalkan kokpit karena harus ke kamar kecil.

Satu kasus yang tak melibatkan pilot terjadi pada 1987 ketika seorang karyawan Pacific Southwest Airlines (LUV) menembak awak pesawat dengan senjata yang dia selundupkan sebelumnya, kata Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB).

Dalam semua kasus itu, tidak seperti pada MH370, kejadian berlangsung cepat yang biasanya dengan menerjunkan pesawat ke daratan.

Para penyelidik juga sering mendapati motif ketidaksehatan mental atau stres tinggi yang dialami pilot, kata John Cox, Presiden Safety Operating Systems, sebuah perusahaan konsultan penerbangan.

Namun kasus bunuh diri pilot ini jarang terjadi dengan hanya delapan kejadian tercatat antara 2003 dan 2012, kata Otoritas Penerbangan AS (FAA) dalam penelitian terakhirnya.

"Kejadian (MH370) ini sama sekali menentang kasus-kasus sebelumnya sehingga saya tertarik pada apa yang telah kita saksikan ini," kata Cox.

sumber: Bloomberg.com

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014