Jakarta (ANTARA) - Masyarakat antusias menyaksikan prosesi kirab Bendera Merah Putih dan teks proklamasi dari kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, menuju Lanud Halim Perdanakusuma,
Jakarta Timur, selanjutnya diterbangkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Sabtu.
Sekretariat Presiden (Setpres) dalam keterangannya di Jakarta menyebutkan bahwa
iring-iringan kendaraan yang membawa bendera duplikat dan teks proklamasi menjadi pusat perhatian warga yang hadir. Sorakan, tepuk tangan dan teriakan para warga bergema di sepanjang rute kirab.
Warga Cibubur, Ratih mengatakan, arak-arakan ini menjadi momen bersejarah bagi warga yang menyaksikan secara langsung.
Ia datang bersama anaknya menyaksikan kirab yang berlangsung meriah sejak pagi. Penampilan drum band serta pasukan berkuda menjadi pemandangan spesial bagi Ratih dan keluarga.
"Pastinya seru dan ramai karena satu 'kan ada drum band-nya. Kedua kita untuk edukasi anak aja," katanya.
Baca juga: Polisi kerahkan 747 personel kawal kirab bendera dari Istana ke Halim
Baca juga: Rombongan Kirab Bendera Pusaka Merah Putih lepas landas menuju IKN
Bagi Ratih, kegiatan kirab merupakan bentuk edukasi bagi anak dalam rangka menumbuhkan nasionalisme dan rasa cinta tanah air. Apalagi, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang mengenakan seragam rapi juga turut serta dalam prosesi kirab.
"Ini 'kan ada Paskibraka-nya, ada semangat. Ya mungkin tahun-tahun yang akan datang anak saya bisa ikut Paskibraka gitu," katanya.
Siswi SMKN 59 Jakarta bernama Anisa juga menceritakan keseruannya saat menyaksikan iring-iringan tersebut. Momen paling menarik baginya saat melihat kendaraan taktis "Maung" buatan Pindad yang membawa bendera duplikat dan teks proklamasi menuju ke Lanud Halim Perdanakusuma.
"Yang bawa bendera pusaka, duplikatnya menurut aku keren banget bawa ke IKN," ujar Anisa.
Kirab duplikat bendera dan teks naskah proklamasi tahun ini tidak hanya menjadi peristiwa simbolis, tetapi juga menyatukan kembali semangat persatuan dan kesatuan di masyarakat.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024