Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya menyewa pesawat untuk mengejar waktu berkampanye yang dinilai sangat sempit, yakni selama 21 hari.

"Kenapa ini (menyewa pesawat, red) penting, karena masa kampanye hanya 21 hari, bahkan 18 hari karena dipotong libur, tidak boleh berkampanye," kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham usai memaparkan pelaksanaan kampanye terbuka di DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat.

Idrus mengaku banyaknya provinsi yang harus dikunjungi juga menjadi pertimbangan untuk mengefekttifkan waktu kampanye.

"Kemudian 33 provinsi, bayangkan saja mana bisa kita jangkau dengan 18 hari, sementara KPU membatasi hanya boleh berkampanye dari jam 10.00-16.00," katanya.

Dia menambahkan, belum lagi dengan kunjungan yang dinilai tidak cukup untuk sekali.

"Menggunakan pesawat reguler kan enggak bisa karena kita tidak dapat mengatur waktunya. Inilah perlunya seperti itu, konsekuensi logis dari dinamika politik," katanya.

Idris juga mengaku penyewaan pesawat dengan ukuran besar juga untuk mengangkut massa, seperti juru kampanye nasional dan media yang berjumlah banyak.

Terkait dana, Idris mengaku pihaknya telah menyepakati dan melaporkan ke KPU. "Ini sudah clear," katanya.

Total dana kampanye Partai Golkar yang dilaporkan kepada KPU, yakni mencapai Rp99 miliar yang berasal dari sumbangan caleg.

Dari total dana Rp99 miliar tersebut, disebutkan ada seorang caleg yang menyumbang hingga Rp500 juta dan terendah Rp20 juta.

(J010/T007)

Pewarta: Juwita TR
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014