Walikota Los Angeles Karen Bass mendarat dengan pesawat berhiaskan pohon palem dan logo "LA 2028", dan melintasi landasan sambil memegang spanduk lima cincin, ditemani oleh beberapa atlet AS.
"Kami merasakan tekanan untuk memastikan kota dan wilayah kami bersiap dan siap," kata Bass, seperti disiarkan AFP, Selasa.
"Kami memiliki bendera Olimpiade sekarang. Itu ada pada kami. Banyak pekerjaan yang harus kami lakukan di Los Angeles."
Salah satu potensi tantangan telah muncul beberapa saat sebelum pesawat mendarat, saat gempa berkekuatan 4,6 skala richter mengguncang Los Angeles.
Bass mengatakan persiapan untuk menghadapi potensi tantangan, seperti gempa bumi, menjadi kunci dari pengembangan rencana infrastruktur.
"Tetapi sekarang kita juga menghadapi kejadian-kejadian iklim yang tidak pernah terpikirkan akan berdampak pada kawasan kita, sehingga kami juga harus bersiap menghadapinya," ujar Bass. Namun, tantangan terbesarnya adalah transportasi.
Saat berada Paris untuk upacara penutupan akhir pekan lalu, Bass menguraikan rencana Los Angeles untuk menyelenggarakan "Olimpiade Tanpa Mobil".
Di kota yang sebagian besar orang memiliki kendaraan pribadi, di mana jalan bebas hambatan melintasi perkotaan dan kemacetan lalu lintas merupakan hal yang tidak dapat dihindari setiap harinya, janji tersebut merupakan sebuah hal yang ambisius.
"Saya skeptis kita akan benar-benar mencapai hal tersebut, namun saya tahu kita akan mencobanya," kata profesor teknik industri dan sistem University of Southern California, James Moore.
Baca juga: Klasemen Olimpiade: Indonesia huni peringkat 39, AS juara umum
Baca juga: Olimpiade Paris ditutup, Tom Cruise jadi simbol Olimpiade LA 2028
Selanjutnya: Tantangan transportasi
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024