Djakarta, 2/8/1955 (ANTARA) - Dari Direktur "Perusahaan Pengangkutan Djakarta", A. Djajarukmantara "Antara" mendapat keterangan, bahwa berhubung dengan naiknja harga barang2 (bensin, onderdil2 dsb.-nja), maka mulai tanggal 17 Agustus j.a.d., tarip bis-kota PPD untuk sementara waktu dinaikkan dari rata2 15 sen per-km/penumpang mendjadi rata2 18sen per-km/penumpang.

Hal ini dilakukan setelah PPD dalam waktu 3 bulan ini mendapatkan angka2 jang riiil dimana ternjata, bahwa PPD bagian Perusahaan Bis dengan tarip jang lama, terus menderita kerugian2, sehingga untuk mentjegah dideritanja kerugian tsb., terpaksa untuk sementara waktu diambil keputusan menaikkan tarip trem bis-kota jang seperti diterangkan diatas. Sementara itu tarip trem kota jang diketahui merupakan alat transport termurah sampai sekarang, tidak mengalami sesuatu perobahan.

Tarip terendah bis-kota sesudah terdjadinja kenaikan itu, adalah 50 sen untuk satu trajek-perdjalanan, misalnja lapangan Banteng-Harmonie.

Tarip tertinggi adalah Rp.2,50, jakni trajek lapangan Banteng-Pasar Kodja (Priok), lapangan Banteng-Blok A Kebadjoran baru, dsb.,-nja.

Tarip2 untuk berbagai seksi dan trajek lainnja ialah Rp.1,-, Rp.1,50, Rp.2,-.

Sementara itu pada hari2 Minggu dan hari2 besar, diadakan trajek bis-kota dari lapangan Banteng-Tjilintjing, jakni Rp.4.-.

Sumber: Pusat Data dan Layanan Informasi ANTARA

Baca juga: ANTARA Doeloe : Djumlah "resmi" tukang tjopet di Kota Bandung
Baca juga: Antara doeloe: Orang Semarang dibegal di Djakarta, Rp6.500 raib

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024