kader di Bali memilih Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu sebab memiliki kapasitas dan kepemimpinan yang baikDenpasar (ANTARA) - Kader Partai Golkar di Provinsi Bali sepakat mengusung satu nama menjadi calon ketua umum yaitu Bahlil Lahadalia.
“Sudah, Bali sudah ada nama yang jelas, Bali sudah memberikan dukungan satu nama aja, sudah kami berikan (ke DPP Partai Golkar),” kata Ketua DPD Partai Golkar Nyoman Sugawa Korry di Denpasar, Rabu.
“Iya, Pak Bahlil lah sudah,” sambungnya ketika ditanya nama yang diusung menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca juga: Nurdin Halid: Golkar sudah terbiasa hadapi turbulensi apapun
Sugawa Korry mengatakan kader di Bali memilih Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu sebab memiliki kapasitas dan kepemimpinan yang baik.
Namun, alasan lainnya rencananya akan disampaikan DPD Partai Golkar Bali saat musyawarah nasional dalam penyampaian pandangan.
Mundurnya Airlangga Hartarto di masa-masa jelang pendaftaran Pilkada Serentak 2024 ini, menurutnya, harus dimaklumi, meski untuk Bali sendiri sampai saat ini baru dua rekomendasi pasangan calon kepala daerah yang diturunkan.
“Kami memaklumi keputusan Pak Airlangga itu diambil, karena beliau memikirkan kepentingan Golkar lebih besar, kami tetap menaruh hormat kepada beliau sebagai orang yang berjuang di Golkar selama 5 tahun, tapi kami tidak mempermasalahkan kenapa beliau mundur,” ujarnya.
Baca juga: Idrus Marham yakin tak ada cawe-cawe Istana jika Bahlil maju ketum
Di Bali sendiri, rekomendasi yang sudah turun dan sempat ditandatangani Airlangga Hartarto adalah untuk Pilkada Buleleng dengan pasangan calon Nyoman Sugawa Korry-Made Sundayana, dan Pilkada Jembrana I Nengah Tamba-Made Suardana.
Selanjutnya, mereka akan menunggu keputusan ketua umum terpilih hasil musyawarah nasional 20 Agustus 2024.
“Masih ada delapan disini (rekomendasi), akan ditandatangani ketua umum yang baru, tunggu munas dulu baru rekomendasi keluar, kan menunggu pengesahan di Menkumham juga,” tutur Sugawa.
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024