Kelompok ini ditangkap memiliki hubungan langsung dengan sektor-sektor oposisi dan mereka mengatakan bahwa pekan ini merupakan pekan menentukan."
Karakas (ANTARA News) - Venezuela menangkap tiga jenderal angkatan udara yang disangka bersekongkol melakukan kudeta terhadap pemerintahan kiri, kata Presiden Nicolas Maduro Selasa.

Maduro mengatakan kepada para menteri luar negeri Amerika Selatan dalam satu pertemuan bahwa tiga jenederal itu, yang tak disebutkan identitas mereka, telah melakukan kontak dengan oposisi dan "berusaha menentang pemerintahan yang sah," lapor AFP.

"Kelompok ini ditangkap memiliki hubungan langsung dengan sektor-sektor oposisi dan mereka mengatakan bahwa pekan ini merupakan pekan menentukan," kata Maduro.

Dia mengatakan para jenderal tersebut sudah diadili di mahkamah militer, dengan menambahkan bahwa persekongkolan itu ditemukan karena sejumlah perwira lainnya menyatakan mereka direkrut.

Pengungkapan itu terjadi di tengah penumpasan oleh pemerintah terhadap para penentang Maduro setelah protes-protes di jalan yang berlangsung selama beberapa pekan. Sedikitnya 34 orang meninggal dalam aksi tersebut.

Pada Senin, Ketua Majelis Nasional Diosdado Cabello mengumumkan seorang wakil oposisi terkenal, Maria Corina Machado, kehilangan kursinya dan kekebalan sebagai anggota parlemen, dan dapat ditangkap setiap waktu.

Pada jumpa pers di Lima, Machado mengatakan dia akan kembali ke Karakas pada Rabu, dengan menambahkan dia khawatir akan ditangkap ketika tiba.

Dia mengatakan dia kembali "karena saya wakil rakyat dan saya akan masuk Venezuela untuk terus mendukung aksi di jalan-jalan tanpa lelah sampai kami mencapai demokrasi dan kebebasan."

Machado marah terhadap pemerintah dengan pergi ke Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) sebagai tamu Panama guna membahas krisis di Venezuela.

Wakil Panama untuk OAS, Arturo Vallarino, mengatakan langkah untuk menyingkirkan kursi Machado itu merupakan "bukti tindakan sengaja yang dilakukan Venezuela."

Pekan lalu, dua walikota oposisi ditangkap, dan seorang pemimpin oposisi terkenal dipenjarakan selama sebulan dengan tuduhan memicu kekerasan.


Penerjemah: Mohamad Anthoni

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014