Bandung (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali optimis pemerintah dalam hal ini Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar bisa menyelesaikan kasus Satinah, tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi yang terancam hukuman mati.

"Saya yakin pemerintah akan berbuat yang terbaik," kata Suryadharma Ali usai meresmikan Gedung Baru dan Pembukaan Rapat Kerja UIN SGD Bandung Tahun 2014, Kamis.

Sebagai Menteri Agama, dirinya tidak ingin "turut campur" dalam penyelesaian kasus TKI Satinah tersebut.

"Jadi, saya ngak mau lompat pagar, istilahnya. Hal itu biarkan urusannya Menakertrans yang mengurusi," ujar dia.

Ketika ditanyakan apakah Kementerian Agama akan memberikan bantuan dana agar TKI Satinah dapat lolos dari hukuman pancung, dirinya menyatakan tidak dapat berbuat banyak terkait hal tersebut.

"Kalau untuk dana yang tersedia enggak bisa dikasih ini itu. Uang itu sudah terdistribusi secara sistematis dan teralokasi berdasarkan UU. Tidak bisa ada kasus ini kita ubah," katanya.

Satinah Binti Jumadi, TKI asal Dusun Mruten Wetan RT02 RW03, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terancam dihukum pancung di Arab Saudi.

Tanggal 14 Desember 2012 bukanlah peristiwa pelaksanaan hukuman mati (qishash) bagi TKI Satinah di Arab Saudi, namun batas waktu penyerahan uang diyat (ganti rugi) atas kasus pembunuhan yang melibatkan Satinah tersebut.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014