Terjadinya wet AMD itu mendadak. Apabila sudah terjadi, pengobatan harus segera dimulai, karena keberhasilan pengobatan sangat ditentukan kapan penderita mulai diobati,"
Jakarta (ANTARA News) - Penyakit degenerasi makula tipe basah atau wet AMD, memiliki sejumlah gejala yang dapat dikenali sehingga memungkinkan penderita untuk segera melakukan pengobatan. Pengobatan dan deteksi dini penyakit ini dapat meminimalkan resiko penderita alami kebutaan.

"Terjadinya wet AMD itu mendadak. Apabila sudah terjadi, pengobatan harus segera dimulai, karena keberhasilan pengobatan sangat ditentukan kapan penderita mulai diobati," ujar dokter spesialis mata, Dr. Elvioza, SpM dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan gejala-gejala yang umum dirasakan penderita AMD ialah pandangan yang berbayang, terjadinya distorsi penglihatan (penglihatan kabur dan objek terlihat tidak sesuai dengan bentuk dan ukuran aslinya).

Kemudian, garis yang lurus bagi penderita akan tampak bergelombang dan daerah kosong gelap di pusat penglihatan.

Elvioza mengungkapkan, kemungkinan seseorang menderita penyakit AMD salah satunya dapat diprediksi melalui faktor resikonya. Faktor resiko ini di antaranya, usia di atas 60 tahun, adanya riwayat keluarga yang positif atau riwayat genetik, orang yang merokok, kurangnya asupan makanan yang mengandung antioksidan, vitamin dan zinc.

"Apabila ada faktor genetik, berarti ada faktor resiko. Faktor resiko itu sifatnya kumulatif, semakin banyak faktor resikonya maka semakin tinggi resiko seseorang terkena AMD," ujarnya.

Ia pun memberikan sejumlah tips yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyakit ini, yakni: berhenti merokok, usahakan berat badan seimbang, olahraga, mengonsumsi makanan rendah lemak, sayuran hijau dan suplemen yang mengadung antioksidan serta zinc.

Kemudian, usahakan untuk mengurangi paparan sinar ultraviolet, pemeriksaan berkala untuk deteksi dini, dan segera berkonsultasi dengan dokter bila terjadi gangguan.

Penyakit degenerasi makula tipe basah terjadi akibat rusaknya bagian tengah retina yang disebut makula.

Bentuk "basah" dari degenerasi makula terjadi karena pertumbuhan tidak normal dari pembuluh darah dari koroid yang terletak di bawah makula. "Pembuluh darah yang tidak normal ini menyebabkan jaringan parut dan akhirnya dapat terjadi kebutaan total dalam waktu satu tahun" ujar Elvioza.(*)

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014