"Simulasi ini bertujuan untuk mengantisipasi berbagai potensi gangguan mulai dari unjuk rasa hingga situasi anarkis," ujar Kepala Polda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto di Medan, Kamis.
Baca juga: Kabaharkam ajak masyarakat jaga keamanan Pilkada 2024
Whisnu melanjutkan simulasi tersebut melibatkan personel gabungan Polda Sumut yang bertugas menjadi pengendalian massa (Dalmas) awal dan Dalmas lanjut, negoisator dari Satuan Brimob.
Skenario simulasi ini mencakup berbagai tahapan pemilu, termasuk pendistribusian logistik, masa kampanye, pemungutan suara hingga penetapan pemenang.
"Kami telah memetakan setiap potensi kerawanan yang ada, dan titik-titik rawan ini menjadi fokus utama dalam kegiatan pengamanan,” ujar Whisnu.
Baca juga: Polisi gencarkan patroli skala besar jelang Pilkada DKI Jakarta
Kapolda Sumut berharap dengan pelatihan rutin ini, personel yang menjaga keamanan pilkada ini akan semakin tanggap dan memahami tugas masing-masing.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap anggota siap dan sigap menangani setiap situasi yang mungkin terjadi selama tahapan Pilkada 2024 ini,” kata Whisnu.
Baca juga: Gubernur: Rakor kesiapan Pilkada upaya jaga stabilitas keamanan Papua
Dalam pengamanan pilkada nantinya, Polda Sumut mengerahkan sebanyak 12.514 personel dalam Operasi Mantap Praja Toba 2024.
"Operasi ini terdiri dari 3.160 personel dari Polda Sumut, dan selebihnya dari polres jajaran," ujar Whisnu.
Baca juga: Mendagri atensi keamanan data pemilih pada Pilkada Serentak 2024
Dia menambahkan dalam pengamanan ini juga melibatkan dari berbagai instansi yakni TNI, perlindungan masyarakat (Linmas) dan unsur lainnya sebanyak 52.178 personel.
Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2024