"Jumlah orang yang memasuki wilayah (Kursk) diperkirakan sekitar 12.000… Sehubungan dengan kehadiran asing, saya ingin mencatat bahwa awalnya banyak orang asing. Jadi ada percakapan berbahasa Polandia, berbahasa Inggris, berbahasa Prancis terdengar di mana-mana," kata Alaudinov kepada stasiun televisi Rusia Rossiya 1, Rabu (14/8).
Namun, Alaudinov yang juga menjabat sebagai panglima resimen pasukan khusus Akhmat itu menambahkan bahwa "kebanyakan dari mereka (pasukan Ukraina) telah dihancurkan".
Pasukan Ukraina bertujuan untuk merebut fasilitas strategis di wilayah Kursk dan sebagian wilayah Belgorod, katanya.
NATO memperkirakan bahwa pasukan Ukraina akan mampu menduduki wilayah yang signifikan bersama dengan banyak fasilitas strategis untuk menentukan kondisi di Rusia, kata sang jenderal itu.
Pesawat tempur Ukraina belum terlihat di Wilayah Kursk selama serangan Ukraina di Rusia, tambah Alaudinov.
Sebelumnya pada 6 Agustus, pasukan Ukraina melintasi perbatasan ke Rusia dan melancarkan serangan di Wilayah Kursk.
Mengomentari serangan tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Ukraina kembali melakukan provokasi besar-besaran, menembaki sasaran sipil tanpa pandang bulu. Musuh akan menerima respons yang tepat di wilayah perbatasan Rusia, tambah Putin.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengemukakan pula bahwa pasukan Ukraina telah kehilangan hingga 2.300 prajurit dan 37 tank selama serangan mereka di Wilayah Kursk.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: London izinkan Kiev gunakan senjata Inggris untuk serangan di Kursk
Baca juga: Rusia umumkan keadaan darurat federal di Belgorod berbatasan Kursk
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024