Berlin (ANTARA News) - Penderita diabetes tipe 2 yang melaporkan perilaku manajemen diri bagus memiliki risiko kematian lebih rendah, demikian menurut hasil studi berbasis populasi yang dilakukan para ilmuwan di Helmholtz Center Munich (HMGU).

Hasil penelitian yang dipaparkan pada Rabu (26/3) itu menitikberatkan pentingnya perilaku pasien dalam proses penanganan diabetes.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Professor Rolf Holle memonitor perilaku manajemen diri pada 340 pasien diabetes tipe 2 seperti pengontrolan kadar glukosa darah secara teratur, rencana diet dan olahraga fisik.

Berdasarkan data-data itu, indeks manajemen diri ditentukan dan tim peneliti menghubungkan indeks dengan tingkat kematian peserta yang dimonitor selama 12 tahun.

Hasil analisis menunjukkan pasien dengan indeks manajemen diri tinggi, risiko kematiannya lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang indeks manajemen dirinya rendah.

Menurut studi itu, hubungan itu bergantung pada faktor lain yang mempengaruhi tingkat kematian seperti usia, jenis kelamin, komorbiditas atau pengobatan.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa selain penanganan dari dokter, perilaku pasien juga berpengaruh besar dalam keberhasilan proses penanganan diabetes," ujar Professor Holle seperti dilansir Kantor Berita Xinhua.

Kemudian, lanjut ia, layanan bagi penderita diabetes seperti pendidikan diabetes, pelatihan manajemen diri dan layanan informasi memberikan kontribusi yang berharga untuk perawatan pasien.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014