Kejuaraan dengan format babak gugur ini akan diikuti banyak negara di Asia. Selain Indonesia, negara Asia yang berpartisipasi pada kejuaraan ini seperti Afghanistan, Bahrain, China, Hong Kong, India, Iran, Irak, Jepang, Yordania, Kazakhstan, Uzbekistan dan negara-negara Asia lainnya.
Ketua INAMMAF Dimaz Raditya Nazar Soesatyo mengatakan alasan pemilihan Reyhan untuk bertarung di Pakistan karena pihaknya telah melakukan tahapan seleksi yang ketat dan atlet yang menurutnya memiliki "fisik, mental, dan pengalaman bertanding yang sangat baik" terpilih untuk mewakili Indonesia di Asia.
"Reyhan Arianto ini adalah salah satu atlet MMA terbaik, sudah melewati beberapa tahapan seleksi yang kami lakukan. Alhamdulillah Reyhan kita kirim ke kejuaraan Asian Championship IMMAF yang diadakan 18-22 Agustus di Lahore, Pakistan. Besok berangkat," kata Dimaz kepada awak media dalam acara pelepasan Reyhan menuju Pakistan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/8).
Ditanya soal target, Dimaz ingin petarung asal Malang, Jawa Timur ini dapat menang dan keluar sebagai juara.
"Kalau ditanya targetnya apa? Tentu kami ingin menang, tapi apa pun hasilnya nanti dia tetap atlet terbaik kita dan masih muda, usianya masih 20 tahun," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dimaz juga berharap banyak atlet Indonesia yang mengikuti jejak Reyhan karena seperti tujuan didirikannya INAMMAF pada akhir tahun lalu adalah menjadi jembatan bagi petarung-petarung amatir untuk mengembangkan bakatnya.
"Harapan saya dan teman-teman INAMMAF semua agar atlet-atlet MMA Indonesia bisa mengikuti jejaknya Mas Reyhan karena pertandingan di kancah internasional sangat banyak tetapi kesempatan untuk atlet Indonesia kesana belum terlalu banyak," tambahnya.
Baca juga: Israe Adesanya kecewa UFC ingin hapus Francis Ngannou dari sejarah
Sementara itu, Reyhan mengaku masih tak mengetahui kekuatan calon lawannya nanti. "Di sana sistem turnamennya, nanti ada bagannya. Kami diacak terus baru akan mengetahui siapa lawan-lawannya nanti. Bedanya amatir dan pro, kalau amatir kita tidak bisa melihat musuh kita karena tidak ditayangkan di mana-mana. Kalau yang pro bisa kita lihat track record-nya, jadi kita bisa lihat kelemahannya seperti apa,” jelas Reyhan.
Meski demikian, Reyhan menegaskan bahwa dirinya siap bertarung dengan siapa pun. Dalam persiapannya, ia sudah berlatih keras untuk meladeni bermacam-macam gaya bertarung lawannya di Pakistan nanti.
"Keunggulan saya, ya saya siap main di mana saja. Di atas, saya hajar. Kalau musuh minta main bawah, saya hajar juga. Jadi saya siap main atas atau bawah," katanya.
Lebih lanjut, selain tentang Reyhan yang akan diberangkatkan ke Pakistan, kabar baik lainnya datang dari dunia MMA internasional di mana perwakilan Ammaf Mr Chamber, Rika Aryuna mengungkapkan bahwa para petinggi organisasi MMA dunia, seperti Presiden IMMAF, Brave Combat Federation, AMMAF, dan UFC, berencana mengunjungi Indonesia untuk bertemu dengan Presiden RI dan Menteri Pemuda dan Olahraga.
Kunjungan ini bertujuan untuk membahas potensi Indonesia sebagai pusat MMA di Asia. Selain itu, para petinggi organisasi MMA dunia juga akan memberikan dukungan terhadap pengembangan pencak silat agar bisa go internasional.
“Kami sangat optimistis bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pusat MMA di Asia. Dengan dukungan dari pemerintah dan seluruh pihak terkait, saya yakin target ini dapat tercapai,” ujar Rika.
Baca juga: CEO UFC tutup peluang pertarungan antarjuara Jones lawan Pereira
Baca juga: Inginkan Miocic tak melawan Jones, Aspinall: Dia terlalu tua
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024