Jakarta (ANTARA News) - Remaja penderita obesitas dan kegemukan memiliki risiko lebih besar mengalami kematian dini, kata suatu penelitian.

"Orang zaman sekarang hidup lebih panjang dibandingkan manusia pada 50 tahun lalu, tapi hal ini tidak terjadi pada penderita obesitas" ujar Amir Tirosh, MD, PhD, dari Departemen Endokronologi, Brigham and Women's Hospital, Boston, seperti dilansir Medical News Today.

Dia mengemukakan angka kematian para remaja yang menderita obesitas pada tahun 2000 hingga 2010 masih tinggi seperti pada tahun 1960 dan 1970-an.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam Endocrine Society's Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism (JCEM) tersebut mereka meneliti catatan kesehatan  2,1 juta remaja.

Mereka adalah remaja yang berusia antara usia 16 dan 20 tahun.

Para peneliti lalu menghitung indeks massa tubuh para partisipan ini. Mereka juga menganalisa catatan kematian untuk menentukan tingkat kematian di antara populasi penelitian .

Hasil penelitian menujukkan remaja yang menderita kelebihan berat badan dan obesitas memiliki risiko kematian yang lebih tinggi sebelum usia 50 tahun .

Pada anak laki-laki, bahkan bobot sedikit di atas kisaran normal menghadapi risiko lebih besar untuk meninggal relatif dini pada usia dewasa.

Sekalipun belum dapat dipastikan penyebabnya, namun para peneliti mengatakan, obesitas dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung , kanker, dan bahkan kecelakaan kendaraan bermotor.

Hasil studi ini juga menemukan bahwa remaja dengan berat badan normal 41 persen lebih rendah tingkat kematiannya dibandingkan remaja dengan bobot yang sama 30 tahun lalu.

Namun, hasil ini tidak berlaku bagi remaja yang menderita kelebihan berat badan. Berdasarkan penelitian ini ditemukan, tidak ada peningkatan yang signifikan dalam tingkat kelangsungan hidup selama empat dekade pada remaja yang menderita obesitas.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014