Jakarta (ANTARA News) - Pada 27 Maret kemarin, Indonesia menerima sertifikat bebas polio dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setelah kasus ini tidak lagi ditemukan sejak beberapa tahun terakhir.

Meski demikian, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan imunisasi polio masih harus tetap dilakukan.

"Imunisasikan anak-anak Anda sesuai jadwal imunisasi yang ada. Itu masih harus terus dilakukan," katanya saat temu media Simposium Nasional Hari TB Sedunia di Menara 165 siang ini.

Ia menghimbau masyarakat untuk melapo ke petugas layanan kesehatan bila ada gangguan seperti kelumpuhan.  "Jika ada kelumpuhan, tetap harus diperiksa apakah berhubungan dengan polio."

Selain Indonesia, sertifikat itu juga diberikan kepada Bangladesh, Bhutan, Korea Selatan, India, Maladewa, Nepal, Myanmar, Sri Lanka, Thailand dan Timor Leste.

Untuk mendapatkan sertifikasi kawasan bebas polio, persyaratannya adalah pemantauan yang ketat, tidak ditemukan kasus baru polio karena virus polio liar asli dari negara tersebut selama tiga tahun berturut-turut, dan pengawasan yang baik dengan konfirmasi virus polio di laboratorium yang memenuhi persyaratan global.

Sebelum dinyatakan bebas polio, Indonesia telah dinyatakan bebas cacar pada 1974 atau enam tahun lebih dulu dari dunia yang baru dinyatakan bebas cacar pada 1980.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014