Jakarta (ANTARA News) - Tebily Didier Yves Drogba lebih dari sekedar pesepakbola, karena boleh dikata, ia pulalah yang mengenalkan Pantai Gading ke seluruh dunia.

Drogba tidak saja pesepakbola dalam sejarah negara Pantai Gading yang mampu merengkuh kesuksesan di Benua Biru, tapi juga dunia.

Drogba didaulat sebagai salah satu penyerang terbaik dunia karena karakter permainannya yang menggabungkan sisi penguasaan taktik dan skill khas Eropa dan penuh tenaga layaknya pemain Afrika.

Drogba meninggalkan tanah kelahirannya di Abidjan, Pantai Gading, pada 1988 kemudian tinggal bersama pamannya untuk belajar sepakbola di Prancis.

Drogba memulai karir juniornya di Dunkirk kemudian pindah ke Abbeville, Levallois, dan memulai karir senior di klub Le Mans pada 1998 sampai 2002.

Penyerang berambut keriting ini menjadi pusat perhatian pada 2002 ketika ia memperkuat klub Ligue 1 Prancis, Guingamp. Ia mencetak 17 gol dalam 34 penampilan.

Penampilan apiknya tersebut membuat klub elit liga Prancis, Olympic Marseille, membayar 3,3 juta poundsterling untuk mendapatkan jasanya.

Bersama Marseille ia mencetak 19 gol dari 35 penampilan dalam satu musim.

Jose Mourinho yang mengamatinya kemudian tanpa ragu membuat rekor transfer Inggris seharga 24 juta poundsterling untuk Drogba pada 2004. Transfer itu menobatkan Drogba menjadi pesepakbola termahal sepanjang sejarah negara Pantai Gading.

Drogba menghabiskan delapan musim bersama Chelsea dan memenangkan Liga Premier Inggris, Piala FA, Piala Liga, Community Shield, dan Liga Champions Eropa.

Drogba berpisah dengan The Blues setelah memenangkan Liga Champions pada 2012. Ia kemudian mengikuti Nicolas Anelka berkarir ke Liga China bersama klub Shanghai Shenhua.

Di Shanghai Shenhua, Drogba hanya memainkan 11 laga kemudian di tahun 2013 ia ditransfer ke klub Turki, Galatasaray, dengan biaya yang dirahasiakan.

Drogba memperkuat tim nasional "Les Elephants" sejak 2002 dan menjadi kapten pada 2006. Ia pencetak gol terbanyak sepanjang masa Pantai Gading dengan 62 gol dari 99 penampilan.

Dia membawa Pantai Gading tampil perdana di Piala Dunia 2006, dan 2010. Drogba menjadi satu-satunya pesepakbola Pantai Gading yang meraih penghargaan pemain terbaik Afrika pada 2006 dan 2009.

Drogba juga sukses membawa negaranya mencapai final Piala Afrika pada 2006 dan 2012, namun kalah melalui adu penalti pada dua kesempatan itu.

Catatan Khusus


Gaya bermain Drogba mengandalkan kekuatan fisik khas Afrika dipadu dengan teknik bermain Eropa. Ia kerap mencetak gol dari tendangan bebas yang keras dan akurat.

Drogba adalah sedikit dari penyerang kelas dunia yang tidak mahir menggiring bola.

Ia temperamental, suka berkonfrotasi dengan pemain lawan maupun wasit. Dalam situasi genting ia memilih melakukan pelanggaran atau diving.

Puncak karirnya ketika memenangkan Liga Champions Eropa 2012 bersama Chelsea.

Karir terendahnya ketika diusir wasit di final Liga Champions melawan Manchester United pada 2008 usai memukul Nemanja Vidic.

Nama lengkap: Didier Yves Drogba Tébily
Tanggal lahir: 11 Maret 1978 (36 tahun)
Kota kelahiran: Abidjan, Pantai Gading
Tinggi: 189 cm.
Posisi: Striker
Saat ini memperkuat klub: Galatasaray.

Pewarta: Alviansyah IW Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014