“Saya terharu ya. Tadi saya tanya kenapa kamu nggak mau makan? Katanya mau bawa makanan untuk nenek," kata Heru di Jakarta, Senin.
Nenek dari murid tersebut sedang sakit. "Kebetulan tadi ada lebihnya, memang kita kasih stok lebih, itu dia bawa. Kami kasih lagi satu kotak dan dia tetep makan di situ," katanya.
Selain itu, Heru juga mendapati murid yang enggan makan dengan alasan kenyang. Kendati demikian, sebagian besar murid di SD tersebut makan siang dengan baik dan lahap.
Pada siang hari itu, untuk pertama kalinya, uji coba makan gratis diberikan kepada 498 siswa di kompleks SDN Cideng 07. Mereka terdiri dari 288 siswa SDN 07 Cideng, 178 siswa SDN Duri Pulo 04, 12 siswa Sanggar Kegiatan Belajar Negeri 23 dan 20 siswa Kelompok Belajar Negeri 23.
Baca juga: DKI uji coba makan bergizi gratis di Jakarta
Heru menerangkan, uji coba makan bergizi gratis ini akan dilaksanakan terlebih dahulu di tingkat Sekolah Dasar (SD) seharga Rp15.000 per porsi. Heru juga agar tidak hanya memberikan makanan, tetapi juga memperhatikan kualitas dan keberagaman menu.
Heru mendukung program ini karena diharapkan para siswa akan memiliki asupan nutrisi yang memadai sehingga membantu tumbuh kembangnya sebagai generasi penerus bangsa.
Tidak hanya itu, makanan yang sehat berkontribusi dalam konsentrasi dan fokus belajar siswa di sekolah serta membantu mengurangi beban orang tua dengan memastikan anak-anak mendapatkan asupan makanan yang berkualitas di sekolah.
Untuk uji coba hari ini, Heru mengaku menggunakan dana operasional Gubernur DKI Jakarta sebanyak kurang lebih Rp8.000.000.
Baca juga: Legislator dukung program makan gratis untuk entaskan stunting
Selanjutnya, program itu akan diteruskan menggunakan dana "Corporate Social Responsibility" (CSR) sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, yaitu Perumda Dharma Jaya, PAM Jaya, Bank DKI, dan PT Pembangunan Jaya Ancol.
Dalam pelaksanaannya, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta akan menentukan sekolah yang menjadi lokasi pelaksanaan uji coba.
Heru berpesan kepada Gubernur DKI selanjutnya agar program-program yang baik untuk Jakarta dapat diteruskan dan disempurnakan demi Jakarta yang lebih maju.
"Jadi pesannya adalah tentunya Jakarta harus maju dan berkelanjutan. Jadi program-program yang bagus bisa diteruskan, yang tidak baik bisa disempurnakan. Tentunya prioritasnya ada di APBD, prioritasnya yang mana,” kata Heru.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024