Konsultasi publik ini dimaksudkan agar layanan-layanan yang sudah kita berikan apakah sudah memuaskan mereka

Bandung (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Barat menyebutkan bahwa kegiatan forum konsultasi publik dengan tema Kanwil DJKN Jabar Melayani Lebih Baik" pada Kamis (22/8) merupakan evaluasi untuk perbaikan layanan.

"Konsultasi publik ini dimaksudkan agar layanan-layanan yang sudah kita berikan apakah sudah memuaskan mereka, apakah ada pungutan-pungutan dari pegawai kita, kalau tidak ada, memang tujuannya kita untuk melayani lebih baik," kata Kepala Kanwil DJKN Kemenkeu Jabar Tugas Agus Priyo Waluyo dalam pesan singkat di Bandung, Jumat.

Selama beberapa jam konsultasi publik yang mengundang beberapa perwakilan dari instansi pemerintah, BUMN di Jabar, lembaga penyiaran dan lainnya, Agus mengatakan bahwa rata-rata semuanya menyampaikan apresiasi atas kinerja DJKN Jabar.

Bahkan menurutnya, dari forum tersebut didapatkan masukan dari lembaga perbankan, bagaimana lelang hak tagih (piutang) atau pengalihan piutang (cessie) yang telah berhasil pada beberapa perbankan lainnya.

"Jadi tadi dari BNI Dia ingin sharing terkait dengan lelang cessie yang sudah berhasil oleh Bank Jawa Barat, di samping untuk lelang-lelang yang barang jaminan yang memang setahun 2024 Ini daya lakunya di Jawa Barat sedang menurun," ucapnya.

Baca juga: Lelang Serentak 77 aset penunggak pajak Kemenkeu Satu Jawa Barat

Baca juga: DJKN Kemenkeu paparkan rencana 13 kegiatan strategis untuk 2025

Dengan menurunnya daya laku beberapa jenis lelang, terutama barang jaminan, Agus mengatakan hal ini kemungkinan masih banyaknya masyarakat yang belum tersosialisasi mengenai lelang barang jaminan tersebut.

"Kesimpulannya, seluas mungkin kita harus menginformasikan mengenai lelang barang jaminan tersebut, di samping kami juga harus mengedukasi calon-calon buyers lelang itu Apa keuntungan dari membeli melalui lelang," ujarnya.

Agus menyebutkan di Jawa Barat, informasi mengenai lelang memang masih harus terus-menerus diedukasikan kepada seluruh masyarakat.

Meski begitu, dia menyebutkan bahwa intensitas sosialisasi mengenai lelang ini, di Jawa Barat tidaklah kurang dengan wilayah besar lainnya, seperti Jawa Timur, namun tingkat keberhasilan antar dua provinsi tersebut berbeda.

"Mungkin kalau menurut saya di Jawa Barat ini pada waktu sosialisasi yang ikut sosialisasi tidak begitu perhatian mungkin, tapi kalau yang di Jawa Timur dulu pada waktu sosialisasi perhatiannya penuh mungkin itu. Jadi memang apalagi yang namanya manusia kita harus terus-menerus memberitahu," tutur Agus.

Baca juga: Kemenkeu bakal lelang lagi aset Tommy Soeharto pada tahun ini

Baca juga: DJKN targetkan nilai transaksi lelang pada 2024 capai Rp35 triliun

Baca juga: DJKN bukukan transaksi lelang Rp44,34 triliun pada 2023

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024