"Keluarga merupakan faktor utama dalam proses membangun karakter anak bangsa agar memiliki budi pekerti yang luhur dan mampu menerapkan nilai-nilai kebangsaan yang kuat," kata Rerie, sapaan karibnya, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dia memaparkan bahwa jumlah penduduk Indonesia per semester pertama tahun 2024 mencapai 282.477.584 jiwa berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri. Jumlah itu meningkat 1.752.156 jiwa dibandingkan semester kedua tahun 2023.
Menurut Rerie, catatan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut bahwa harapan bonus demografi di Indonesia diwarnai dengan Indeks Pembangunan Manusia yang belum baik.
Hal itu terkait partisipasi sekolah penduduk Indonesia yang masih berada pada angka 8,3 tahun dan status ekonominya berada pada menengah ke bawah.
Baca juga: Wakil Ketua MPR upayakan konsisten bangun karakter anak bangsa
Dia menambahkan pertumbuhan populasi penduduk Indonesia itu harus dibarengi dengan berbagai upaya yang konsisten dalam membangun karakter setiap warga negara.
"Keluarga sebagai lingkungan masyarakat terkecil merupakan garda terdepan dalam proses penanaman nilai-nilai budi pekerti dan kebangsaan yang mampu mendasari karakter setiap anggota keluarga," ujarnya.
Untuk itu, Rerie menyebut penguatan literasi pendidikan dan kesejahteraan keluarga merupakan langkah strategis yang harus diwujudkan.
"Di tengah berbagai dinamika yang terjadi pada era globalisasi ini, peningkatan daya tahan anak bangsa lewat penguatan karakter setiap warga negara sangat dibutuhkan," katanya.
Dengan terwujudnya karakter yang kuat pada setiap anak bangsa, dia pun berharap bangsa Indonesia memiliki daya saing yang tinggi dalam menjawab berbagai tantangan pada era globalisasi saat ini.
Baca juga: Keluarga berperan penting bangun karakter anak di tengah arus digital
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024