Ketua Umum PB Percasi, Utut Adianto menganalogikan pecatur muda ini sebagai ayam yang masih jinak dengan taji kecil jika bersaing di turnamen internasional. Oleh sebab itu untuk gelaran Olimpiade Catur ke-45 mendatang, PB Percasi tidak memberikan target.
"Udah main dulu ini kan kalau ayam masih ayam jinak itu bukan angin-anginan ayam kutuk itu yang kecil tajinya masih segini biar tajinya di asah jadi besar. Kalau di dunia internasional masih kutuk, disini macan di sana meong nah untuk jadi macan ya caranya cuma satu mencintai dengan seluruh jiwa raga," kata Utut Adianto kepada pewarta, Jumat.
Baca juga: Ketum PB Percasi nilai pecatur muda kerap gegabah
Utut juga mengatakan bahwa pemain terbaik saat ini di pelatnas PB Percasi akan turun di Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024.
"Nggak ada target (di Olimpiade), pemain terbaik nanti juga main di PON udah jelas dari kemarin saya ngomong kok Pak Utut nggak melarang? dari PON mereka dapat duit," ujar Utut Adianto.
Pecatur Yoseph Theolifus Taher mengaku melalui JAPFA Chess Festival persiapannya menuju PON Aceh-Sumut 2024 kian matang. Di gelaran PON nanti, Yoseph menginginkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan JAPFA Chess Festival.
"Saya cukup senang dengan apa yang saya capai di JAPFA kali ini, cuma untuk tujuan utama yang pastinya ke PON ya karena PON itu event yang sangat besar yang diadakan empat tahun sekali. Tapi sejauh ini persiapan yang saya lakukan berarti berjalan dengan baik. Semoga di PON nanti juga dapat lakukan yang terbaik," kata Yoseph yang akan membela Kalimantan Tengah tersebut.
Baca juga: Utut berharap turnamen kelas dunia digelar dua kali dalam setahun
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024