Direktur Utama RSUD Bayu Asih Purwakarta, Tri Muhammad Hani, di Purwakarta, Minggu, menyampaikan bahwa sejak Januari hingga Agustus tahun ini pihaknya menangani 818 pasien DBD.
"Pasien DBD yang dirawat di RSUD masih cukup tinggi pada Januari hingga Agustus ini, jumlahnya mencapai 818 pasien. Kemudian dari 818 pasien tersebut, ada sepuluh orang yang meninggal dunia," katanya.
Dari periode Januari hingga Agustus 2024, pasien DBD terbanyak yang ditangani RSUD Bayu Asih Purwakarta terjadi pada Februari mencapai 143 pasien dalam sebulan itu.
"Untuk Agustus ini, jumlah pasien DBD berkurang jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Kami mencatat ada 27 pasien DBD pada Agustus ini," katanya.
Untuk pasien DBD yang dirawat di RSUD Bayu Asih jika dikatagorikan berdasarkan usia, maka pasiennya didominasi berusia dewasa atau di atas 18 tahun.
Untuk pasien DBD yang berusia di atas 18 tahun jumlahnya mencapai 419 orang. Sedangkan yang usianya di bawah 18 tahun jumlahnya 399 orang.
Adapun dari kategori jenis kelamin, pasien DBD ini didominasi oleh laki-laki dengan jumlah mencapai 426 orang. Sedangkan, pasien perempuan mencapai 392 orang.
DBD adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk bernama aedes aegypti.
Sesuai dengan data Kemenkes, penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia, dan tingkat penyebarannya di Indonesia termasuk yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara.
Baca juga: BNPB: Delapan orang meninggal karena malaria dan DBD di Nias Selatan
Baca juga: Kasus DBD di Mukomuko bertambah jadi 480 kasus
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024