Secara keseluruhan, bendungan tersebut akan mengairi Daerah Irigasi (DI) di Provinsi Lampung seluas 16.588 hektare.Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengatakan bahwa Bendungan Margatiga yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) siap menyuplai air irigasi untuk mengairi areal pertanian seluas 16.588 hektare (ha) di Provinsi Lampung.
"Secara keseluruhan, bendungan tersebut akan mengairi Daerah Irigasi (DI) di Provinsi Lampung seluas 16.588 hektare. Daerah tersebut mencakup DI Jabung Kiri seluas 5.638 ha, dan DI Jabung Kanan sebesar 10.950 ha,” kata Hanugroho dalam keterangan, di Jakarta, Senin.
Dia menuturkan bahwa Bendungan Margatiga akan turut mendukung lumbung pangan nasional di kawasan Lampung.
"Itu karena, suplai air yang berkelanjutan dari bendungan membuat petani bisa menanam dua sampai tiga kali dalam setahun," ujarnya.
Selama pengerjaan Bendungan Margatiga, ujarnya pula, tim Waskita menerapkan inovasi Building Information Modelling (BIM) atau Dimension of Digital Construction.
Produk BIM yang diimplementasikan pada proyek itu mencakup Reality Modelling pada tahap digital surveying, lalu 3D Modelling, Shop Drawing, serta As-Built Model pada saat produksi.
Pada tahap Sequencing and Simulation, diterapkan 4D Sequence, Work Method Statement, dan 6D Sustainability. Berikutnya pada bagian 5D Quantity Take-off diimplementasikan 5D QTO, Marking Progress, juga monitoring pekerjaan.
Terakhir di bagian kolaborasi, diterapkan Document Approval, Document Collaboration, Issue Coordination, dan Digital Asset Handover. Penerapan seluruh inovasi itu bertujuan mempermudah proses pembangunan.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa di era digitalisasi saat ini, inovasi digital sangat diperlukan, tidak terkecuali di bidang konstruksi untuk memudahkan pengerjaan.
"Pada penerapan BIM misalnya, digunakan Buku Lapangan Digital yang bertujuan mengurangi penggunaan kertas, mengakses lebih mudah, serta lebih praktis dibawa maupun disimpan,” katanya lagi.
Ia menambahkan, manfaat BIM di bendungan ini tidak hanya dirasakan dalam pekerjaan di lapangan, tapi juga dalam kegiatan penulisan karya ilmiah. Salah satu paper tim proyek Bendungan Margatiga berhasil lolos presentasi dalam kongres ICOLD ke-27 di Marseille, Prancis.
“Waskita Karya merupakan satu-satunya perwakilan BUMN Karya yang lolos. Presentasi tersebut diwakili langsung oleh tim Engineering proyek Bendungan Margatiga dengan judul paper The Application of Modular Precast Concrete System on Sidewall,” ujarnya pula.
Dia bersyukur Bendungan Margatiga bisa selesai tepat waktu sesuai yang ditargetkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Apalagi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pun sempat menegaskan, pembangunan bendungan tersebut bertujuan meningkatkan volume tampungan air, sehingga suplai air irigasi terus terjaga.
Bendungan Margatiga merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digarap Waskita Karya. Total anggaran yang digunakan untuk pembangunan tersebut sekitar Rp846 miliar.
Selama lima tahun kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, Waskita memulai pembangunan 36 PSN. Sementara jumlah PSN bendungan yang sedang dikerjakan saat ini sebanyak sembilan, yaitu Bendungan Temef, Mbay, Jlantah, Jragung, Bener, Leuwikeris, Tigadihaji, Rukoh, serta yang diresmikan hari ini yakni Bendungan Margatiga.
Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Margatiga di Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin ini. Bendungan yang dibangun oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk tersebut diyakini sangat dibutuhkan masyarakat.
Presiden mengatakan ke depannya, air akan menjadi sebuah hal sangat penting. Maka manajemen pengelolaan air di semua provinsi bakal menjadi fokus pemerintah, salah satunya melalui pembangunan bendungan.
“Fokus pertama untuk air baku bagi kehidupan kita, kedua irigasi bagi sawah-sawah yang kita miliki. Ketiga untuk reduksi banjir, kalau memang masih ada banjir di daerah (sekitar bendungan) itu,” ujar Jokowi dalam peresmian Bendungan Margatiga.
Jokowi mengungkapkan, total anggaran yang digunakan membangun bendungan tersebut sebesar Rp846 miliar. Kemudian, ujarnya pula, bendungan memiliki luas genangan mencapai 2.313 hektare dan daya tampung sebanyak 42 juta meter kubik.
“Sangat besar sekali (Bendungan Margatiga). Kita harapkan bendungan yang ke-44 saya resmikan dalam 10 tahun terakhir ini bisa berfungsi (dengan baik),” kata Kepala Negara.
Baca juga: Presiden: Bendungan Margatiga tingkatkan produktivitas pertanian
Baca juga: Pembayaran terakhir ganti rugi tanah Bendungan Margatiga 15 September
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024