Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap warga mematuhi radius bahaya Gunung Awu, di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental Gunung Awu serta potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas masih ditetapkan pada level tiga (Siaga)," kata Kepala PVMBG, P Hadi Wijaya dalam laporan aktivitas Gunung Awu tanggal 8-15 Agustus yang diteruskan dalam grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro' di Manado, Senin.
Dalam laporan tersebut disebutkan dari hasil pengamatan visual, kegempaan dan deformasi, menunjukkan bahwa proses intrusi magma di kedalaman menuju permukaan dan akumulasi tekanan masih terekam secara instrumental.
Hal ini diindikasikan oleh masih terekamnya gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal dalam jumlah yang fluktuatif.
Baca juga: Badan Geologi: Gempa vulkanik Gunung Awu Sulut fluktuatif
Baca juga: Badan Geologi catat 220 gempa vulkanik dangkal Gunung Awu Sangihe
Baca juga: Badan Geologi: Gempa vulkanik Gunung Awu Sulut fluktuatif
Baca juga: Badan Geologi catat 220 gempa vulkanik dangkal Gunung Awu Sangihe
Pola deformasi yang masih inflasi di Stasiun Puncak serta mulai terekamnya gempa low freguency di bulan Mei, Juni, Juli, dan Agustus 2024 menunjukkan adanya akumulasi tekanan yang berlangsung menerus pada kedalaman dangkal, serta adanya pergerakan magma.
Kemunculan kegempaan vulkanik dalam dan vulkanik dangkal yang meningkat secara cepat dalam waktu yang singkat menunjukkan bahwa sewaktu-waktu dapat terjadi pelepasan tekanan yang tiba tiba yang dapat menimbulkan erupsi eksplosif.
Kemunculan gempa-gempa tektonik lokal berintensitas besar dapat pula memicu peningkatan aktivitas vulkanik gunung api di Pulau Sangihe tersebut.
Selain itu, perlu diwaspadai kejadian gempa-gempa dengan energi besar dan menerus yang berpotensi untuk mendobrak kubah lava dan mengakibatkan erupsi eksplosif.
Disebutkan lagi, peningkatan gempa dangkal Gunung Awu telah berlangsung dalam periode yang cukup lama, yang berarti proses akumulasi tekanan di kedalaman dangkal pun telah berlangsung cukup lama.
Hal ini dapat memicu terjadinya erupsi eksplosif yang dalam sejarah erupsinya dapat disertai pula dengan adanya awan panas.
Hadi mengatakan pada tingkat aktivitas level tiga, maka direkomendasikan kepada masyarakat dan pengunjung wisatawan agar tidak memasuki dan tidak beraktivitas di dalam wilayah radius lima kilometer dari pusat kawah Gunung Awu.
Masyarakat juga diharapkan mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, serta tidak terpancing oleh berita yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Awu serta mengikuti arahan dari instansi yang berwenang.*
Baca juga: Pos Gunung Api Awu Sulut catat sembilan kali gempa vulkanik dangkal
Baca juga: Badan Geologi minta masyarakat patuhi radius bahaya Gunung Awu
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024