Keadaan itu diungkapkan wakil sekretaris jenderal PBB untuk Keselamatan dan Keamanan, Gilles Michaud, pada Selasa (28/78).
"Seperti kebanyakan warga Palestina di Gaza, kami kehabisan tempat aman untuk staf kami sendiri," kata Michaud dalam sebuah pernyataan.
Waktunya bisa sangat bermasalah karena gerakan vaksinasi polio besar-besaran akan dimulai pekan depan, sementara banyak staf perlu memasuki Jalur Gaza, ujarnya.
Tindakan yang dilancarkan angkatan bersenjata Israel (IDF) akhir pekan ini memperparah ancaman keamanan yang sudah ada, dan sangat memengaruhi kecepatan pengiriman vaksin oleh PBB dengan aman, bunyi pernyataan tersebut.
PBB pekan lalu mengumumkan bahwa vaksinasi polio bagi lebih dari 600.000 anak di Jalur Gaza akan segera dimulai, dan putaran kedua direncanakan empat minggu kemudian.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-anak PBB (UNICEF), dan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), bersama mitra lainnya telah mempersiapkan dua putaran kampanye vaksinasi polio bagi anak-anak di bawah usia 10 tahun.
Kementerian Kesehatan Gaza pada akhir Juli menyatakan wilayah Palestina tersebut telah menjadi area wabah polio, terutama akibat pertempuran yang sudah berlangsung berbulan-bulan.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: PBB serukan jeda kemanusiaan untuk beri vaksin polio ke 640.000 anak
Baca juga: Otoritas kesehatan Gaza terima sejuta dosis vaksin polio
Anak-anak Gaza yang terluka tidak dapat bantuan medis
Penerjemah: Primayanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024