"Kita hentikan sementara untuk pencarian korban demi keselamatan bagi setiap personel yang terlibat dalam operasi SAR," kata Kapolres Ternate AKBP Nicko Irawan yang ditemui dilokasi banjir di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Rabu.
Baca juga: Posko: 187 pengungsi banjir ditempatkan di SMKN Kota Ternate
Dia menjelaskan banjir bandang pada Minggu (28/8) tersebut disertai lumpur, karena kondisi cuaca di puncak Gunung Gamalama curah hujan dengan intensitas tinggi.
"Kita waspadai saja, makanya kita hentikan pencarian korban sementara waktu, sembari memantau kondisi cuaca selanjutnya," kata Kapolres.
Kapolres mengatakan ada sejumlah personel TNI dan Polri ditugaskan untuk memantau lokasi menjadi jalur meluapnya banjir bandang di atas puncak Gunung Gamalama.
"Anggota tadi melaporkan saat mereka berada di atas puncak gunung itu, terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi," ujar Nicko.
Akibat banjir yang meluap disertai dengan lumpur, seluruh alat berat di lokasi terpaksa dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.
Sebelumnya, banjir bandang yang menerjang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, pada Minggu (25/8), menewaskan 18 orang dan satu orang masih dinyatakan hilang akibat tertutup material lumpur, sehingga pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Baca juga: Kementerian PUPR lakukan langkah tanggap darurat banjir di Ternate
Baca juga: Menko Muhadjir tinjau kondisi banjir bandang di Ternate
Selain menewaskan belasan korban, bencana alam tersebut juga merusak 25 unit rumah warga serta sebuah bangunan mushola.
Sebanyak 187 jiwa dari 54 kepala keluarga diungsikan oleh Pemkot Ternate di lokasi pengungsian di SMK Negeri 4 Kota Ternate.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024