Menhan Prabowo selepas upacara penandatanganan itu menegaskan DCA RI-Australia bukanlah pakta pertahanan atau aliansi pertahanan, melainkan perjanjian kerja sama untuk kemitraan di sektor pertahanan yang lebih erat antara dua negara.
“Ini sekali lagi, bukan suatu pakta militer, bukan suatu military alliance, tetapi suatu defense cooperation. Ini menandakan bahwa kami ingin meneruskan dan meningkatkan hubungan erat, hubungan persahabatan yang sangat baik,” kata Menhan Prabowo saat memberikan pernyataan selepas acara di Akmil, Magelang, Kamis, sebagaimana disiarkan kanal YouTube resmi Kemenhan RI.
Baca juga: Menhan Prabowo dan Menhan Australia bakal teken DCA di Akmil Magelang
Dalam kesempatan yang sama, Menhan Prabowo juga menyebut perjanjian itu sebagai tonggak bersejarah hubungan bilateral RI-Australia. Perjanjian kerja sama itu, menurut Prabowo, juga menjadi kontribusi Indonesia dan Australia dalam menjaga stabilitas dan memelihara perdamaian di kawasan Asia-Pasifik.
Sementara itu, Menhan Australia Richard Marles menyebut Australia memahami kebijakan politik bebas aktif Indonesia, sehingga posisinya akan selalu menjadi negara non-blok.
“Kami menghormati itu, kami memahami itu, dan yang terpenting, kami sangat berkepentingan bertetangga dengan negara non-blok seperti Indonesia. Jadi, perjanjian ini bukan aliansi militer, tetapi sebagaimana namanya, ini adalah perjanjian yang akan mempererat kerja sama kami di bidang pertahanan,” kata Marles.
Baca juga: Menhan Prabowo dan PM Australia umumkan rampungnya perundingan DCA
Dia pun yakin kerja sama pertahanan yang diteken dua negara hari ini bakal meningkatkan interoperabilitas antara TNI dan angkatan bersenjata Australia.
“Kita akan melihat interoperabilitas yang lebih kuat antara kedua angkatan bersenjata, yang berguna untuk beroperasi di wilayah masing-masing, dan menggunakan dasar itu, kami dapat bekerja sama lebih erat untuk mencapai kepentingan bersama, yaitu menjaga ketertiban dunia,” kata Marles, yang juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Australia.
Perundingan DCA RI-Australia berlangsung di Jakarta dan Canberra secara bergantian pada Mei, Agustus, dan Desember 2023. Perundingan itu rampung pada 20 Agustus 2024, dan diumumkan langsung oleh Menhan Prabowo bersama Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese saat keduanya bertemu di Australian Parliament House, Canberra.
Perjanjian pertahanan itu membuka jalan untuk membentuk program kerja sama bidang pertahanan dan militer, termasuk juga latihan gabungan bersama, pertukaran taruna serta perwira, dan peningkatan dialog antarangkatan bersenjata.
Baca juga: Menhan dan Gubernur Jenderal Australia bahas manfaat pertukaran kadet
Baca juga: Prabowo soal proyeksi hubungan RI-Australia: Tak ada kejutan
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024