Rugi jika siapapun calon presiden mendatang tidak mau mengambil figur Hatta Rajasa sebagai cawapresnya."
Jakarta (ANTARA News) - Pengalaman Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa selama tiga periode di pemerintahan sejak era Presiden Megawati dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak perlu diragukan lagi.

Dengan kapasitas yang dimiliki Hatta yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, maka sangat layak untuk mendampingi dua kandidat kuat calon presiden (Capres) 2014 dari PDIP Joko Widodo maupun Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Pak Hatta itu pribadi yang bersih, santri dan religius. Prestasi politik dan ekonominya juga mumpuni. Ditambah lagi pengalaman mengelola negara, dimana ikut dalam pemerintahan selama tiga periode, maka Pak Hatta tentu sangat mengetahui apa tantangan dan apa peluang yang harus diambil pemerintahan ke depan," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPP PAN Viva Yoga Mauladi di Jakarta, Selasa.
 
Oleh karena itu, Viva menilai, sangat rugi bagi Jokowi dan Prabowo yang tidak mau meminang Hatta Rajasa sebagai pendampingnya di Pilpres 2014.

"Rugi jika siapapun calon presiden mendatang tidak mau mengambil figur Hatta Rajasa sebagai cawapresnya," katanya.
 
Sementara itu Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edy menilai, Hatta sudah malang melintang sebagai birokrat dan berada dalam pemerintahan.

Menurut Tjatur, Hatta juga sangat familiar dengan parlemen. Ia menilai, ini menjadi keunggulan dari tokoh partainya itu.

Selumnya diberitakan sejumlah lembaga survei menempatkan nama Hatta Rajasa di posisi terkuat sebagai calon wakil presiden (Cawapres), baik mendampingi Jokowi maupun Prabowo Subianto.

Direktur Riset Saiful Muzani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan pada Minggu (13/4) menyatakan, Prabowo-Hatta cukup potensial. Menurut Djayadi, selain merupakan pasangan Jawa dan non-Jawa, keduanya juga pasangan capres-cawapres berbasis militer-sipil.
 
Hasil survei Indo Barometer sebulan sebelum Pileg pun berbicara sama. Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dianggap paling mampu bersaing dengan Jokowi dan siapa pun calon wakilnya.

Hasil survei kerja sama Indo barometer-Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia menyatakan, dukungan kepada Jokowi akan makin meningkat bila ia berpasangan dengan Hatta Rajasa.
 
Lembaga kajian politik Pusat Data Bersatu (PDB) mengumumkan hasil survei capres-cawapres. Dalam survei kepada 1.200 responden, pasangan Prabowo–Hatta melejit dengan perolehan suara 10,2 persen.
 
Dengan raihan suara di atas 7 persen pada hitungan cepat pemilu legislatif, PAN semakin optimisi Hatta maju dalam Pilpres 2014.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014